Jakarta, (puterariau.com) I ----Harga harga pangan dan produk industri di Indonesia tergolong sangat mahal meski pasar Indonesia lebih besar sebanyak 250 juta jiwa. Penyebabnya karena dipengaruhi oleh nama merek terkenal dan harga yang ditentukan oleh sekitar lima perusahaan atau kartel.
"Kita sebenarnya sudah punya Komisi Pengawas Persaingan Usaha, KPPU, yang semakin ketat mengawasi persaingan tidak sehat. Disisi lain perusahaan besar juga melakukan pelemahan atas KPPU agar mereka bisa menguasai pasar dengan harga setingginya", ujar Darmadi Durianto anggota Komisi VI yang membidangi perdagangan
Hingga sekarang ini upaya pelemaham KPPU masih terus berlangsung dengan cara melemparkan tudingan gaji di KPPU lebih rendah dibandingkan dengan gaji di perusahaan swasta. Agar mereka bisa membajak pegawai KPPU agar mau bekerja ditempat mereka untuk melawan KPPU.
"Ini bisa dilihat kalau harga sudah naik, perusahaan tidak mau menurunkan harga lagi", ujarnya.
Saya sendiri memuji ditengah keterbatasan wewenang KPPU tapi berhasil membongkar tarif SMS sebesar RP 350 per SMS yang ditetapkan oleh beberapa operator telepon seluler saja, imbuhnya.
Hal serupa yang dialami disektor pangan. Harga cabai rawit sekarang mencapai harga Rp 140.000 per Kg, ini sudah diatas akal sehat kita. Harga cabai di atas harga daging Rp 110.000, ujar Herman Khaeron dari Fraksi Partai Demokrat di Jakarta Kamis (9/3/2017).
Selama ini yang disalahkan kartel, pengepul bahkan industri. "Tapi industri kan tidak mau membeli harga cabai diatas harga pasar", jelasnya.
"Saya termasuk yang ikut curiga mengapa harga cabai di kita yang tertinggi di dunia, sementara petani tidak menikmati kenaikan harga harga tersebut," katanya.
Eka Sastra dari Fraksi Partai Golkar mencium ada gelagat predator harga untuk mematikan usaha lain. Herman Khaeron mensinyalir juga terbentuknya harga cabai yang naik tinggi tiba-tiba, punya agenda agar supaya harga produk lainnya semakin mahal, setelah petani berbondong menanam cabai dan harga cabai jatuh pada masa panen nanti, ujarnya. (Erwin Kurai/awani putri)
Artikel keren lainnya: