Tembilahan----
Aksi melawan dalam diam sejumlah pejabat teras di Inhil sudah mulai tampak jelas. Mereka selalu berulah dan tak loyal pada pimpinan. Manis di muka, menikam dari belakang, begitulah kira-kira kalimat yang pantas untuk pejabat eselon di Inhil.
Kali ini, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan kembali dibuat kecewa oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Inhil. Pasalnya, hanya sedikit dan dapat dihitung dengan jari tangan pejabat terutama Kepala Dinas, Badan dan Bagian yang hadir pada kegiatan Pesantren Kilat dalam rangka mengisi kegiatan di Bulan Suci Ramadhan 1438 H yang ditaja oleh TP PKK Kabupaten Inhil dan Organisasi Wanita lainnya di Masjid Al-Huda, Jalan Jendral Sudirman Tembilahan, Minggu (11/6/2017).
Bupati yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina TP PKK Kabupaten Inhil ini melakukan absen secara langsung terhadap para pejabat eselon yang dilihatnya hanya sedikit sekali yang hadir di kegiatan religius dan bernuansa islami tersebut.
Padahal, selain sebagai syiar agama Islam, melalui kegiatan seperti ini juga diharapkan dapat lebih meningkatkan silaturrahmi dan kebersamaan, khususnya dalam upaya membangun dan memajukan Negeri Seribu Parit.
(
Bupati Inhil HM Wardan yang selalu tampil aktif dan enerjik demi masyarakat dan daerah berbanding terbalik dengan pejabat dan satker di Inhil yang mayoritas malas membikin berang Bupati)
Adapun dari absensi yang dilakukan Bupati saat itu, diketahui pejabat eselon yang hadir saat itu hanya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretaris, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Bagian Hukum Sekretaris Daerah (Setda) beserta Sekretaris, serta Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu.
Sementara Pejabat Eselon lainnya, tidak diketahui dimana keberadaannya. Laporannya pun tak jelas apa masih hidup atau sudah diterkam harimau, tentu menjadi perhatian publik terkait ketidakloyalan pejabat di Inhil ini.
"Saya kecewa kalau yang hadir sedikit sekali. Itulah, diajak untuk hal yang baik saja susah, siapa yang mau dicontoh," kata Bupati Wardan menyampaikan rasa kekecewaannya yang begitu mendalam.
"Kalau mau diikutkan capek," lanjut Bupati Inhil yang dikenal agamis ini. Dirinya juga sangat capek, karena kemarin baru menghadiri acara di Pekanbaru. Kemudian, setelah shalat Ashar kembali berangkat pulang ke Tembilahan untuk menghadiri acara di Masjid Al Huda Tembilahan dari usai shalat Shubuh tadi dan lanjut sampai siang ini.
Selanjutnya, besok juga dijadwalkan akan menghadiri kegiatan-kegiatan yang lainnya di berbagai tempat. "Ini untuk koreksi dan evaluasi kita," tegasnya.
Camat Dan Lurah/Kepala Desa Hanya Ongkang-Ongkang Kaki
Ketidakhadiran para pejabat eselon di berbagai kegiatan ini, diakui Bupati Wardan akan menyulitkannya untuk memberikan instruksi dan arahan terkait persoalan-persoalan yang kadang ditemukan secara langsung di lapangan
Dicontohkan Bupati Wardan, seperti keinginannya untuk mendapatkan data-data yang benar dan akurat tentang jumlah serta keberadaan anak yatim piatu yang ada di seluruh wilayah di Kabupaten Inhil.
"Bukan mereka (anak yatim piatu, red) yang ada di Panti Asuhan saja, tapi seluruhnya. Harus didata by name by address-nya, saya perlu data ini, karena sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk memperhatikan mereka, bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tapi juga di bulan-bulan lainnya," terangnya.
Dan alhamdulillah, sambung Bupati Wardan lagi, sudah memasuki tahun keempat dirinya memimpin daerah yang juga dikenal dengan sebutan negeri hamparan kelapa dunia ini, dirinya belum mendapatkan data-data yang dibutuhkan tersebut. Meskipun, sebelumnya sudah diberikan instruksi kepada seluruh Camat, Lurah dan Kepala Desa hingga pihak terkait lainnya.
Artinya, Pejabat baik Camat, Lurah dan Kepala Desa di Inhil seakan hanya makan gaji buta dan ongkang-ongkang kaki saja. Instruksi Bupati diabaikan ibarat masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Hal itu salah satunya membuat berang orang nomor satu di negeri hamparan kelapa tersebut.
"Belum ada data-datanya, sehingga bantuan untuk mereka (anak yatim piatu, red) tidak bisa dianggarkan," tambahnya.
Untuk itu, Bupati Wardan mengajak seluruh pejabat eselon di lingkungan Pemkab Inhil agar bersama-sama menyemarakkan dan menyukseskan berbagai program dan kegiatan yang ada di Kabupaten Inhil.
"Daripada kita berada di rumah, yok kita kesini mencari pahala. Mari di bulan yang baik ini kita meningkatkan amal ibadah kita, sehingga di kita mendapat berkah, rahmat dan ampunan dari Allah SWT, yang pada akhrnya nanti bisa terbebas dari siksa api neraka," ajak Bupati Wardan.
Senada dengan itu, Penceramah Al Ustadz H Ahmad Khusairi Lc dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa barang siapa yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, maka akan dihitung jihad fisabilillah sampai kembali pulang ke rumahnya.
"Tidak ramainya yang hadir di acara ini, mungkin karena kekurangtahuan mereka tentang kebaikan-kebaikan menghadiri kegiatan seperti ini," imbuhnya. (zamri)