Gunung Sitoli ---
Masyarakat Kepulauan Nias ternyata tidak tinggal diam menyikapi permasalahan beras tak layak konsumsi oleh Bulog Gunung Sitoli.
Banyak pihak yang angkat bicara terkait masalah ini bahkan mengancam Bulog Gunung Sitoli.
Menyikapi hal itu, unsur pemuda, kaum intelektual, aktivis, masyarakat, OKP, dan LSM yang ada di Kepulauan Nias akan melakukan demonstrasi besar-besaran di Kantor Bulog Gunung Sitoli dan beberapa instansi Pemerintah di wilayah Kepulauan Nias untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban dari pihak Bulog Gunung Sitoli yang diduga mendistribusikan beras Rastra yang tak layak konsumsi. Aksi ini dilaksanakan esok hari, Kamis 8/6/17.
Aksi tersebut dikordinir langsung oleh beberapa OKP dan LSM, yakni : LSM Gempita Kepulauan Nias (Gempita), Laskar Merah Putih (LMP) Kota Gunungsitoli, DPC PWRI Kabupaten Nias, PC KCBI Kabupaten Nias, dan Bara JP Kepulauan Nias yang digerakkan melalui Aliansi Peduli Kepulauan Nias (ALPENAS).
Dikabarkan bahwa, aksi massa terdiri dari gabungan sejumlah mahasiswa dari berbagai institusi/perguruan tinggi yang ada di Pulau Nias, masyarakat penerima manfaat beras Rastra, para Kepala Desa, serta sejumlah Pimpinan Ormas dan OKP se-Kepulauan Nias
Kepada media, Jernih Lahagu selaku pimpinan aksi Alpenas menyampaikan bahwa aksi bersama ini digelar untuk menuntut pertanggung jawaban Bulog Gunung Sitoli yang dinilai tidak profesional dalam menjaga kualitas, mengelola, serta mendistribusikan beras Rastra atau beras raskin kepada masyarakat.
"Aksi ini bertujuan untuk mempertanyakan tanggung jawab Bulog Gunung Sitoli atas keluhan masyarakat yang meresahkan. Kualitas beras Rastra/Raskin yang tidak layak konsumsi karena busuk dan berkutu," ujar Jernih kepada Putera Riau Selasa, 06/06/2017.
Lebih lanjut Jernih mengajak kepada seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat agar bersama-sama menyuarakan hal ini kepada pihak Bulog untuk meminta pertanggungjawaban.
"Kami mengajak, seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat agar menyuarakan ini secara bersama-sama kepada pihak Bulog Gunung Sitoli," harap Jernih.
Ia juga meminta kepada Kansilog Gunung Sitoli untuk menanggapi aspirasi masyarakat ini dengan profesional dan besar harapannya Kansilog Gunung Sitoli hadir di tempat.
"Kami juga meminta kepada Kansilog Gunung Sitoli, Kurnia Hasibuan agar menanggapi aspirasi masyarakat pada hari pelaksanaan aksi ALPENAS karena ada informasi bahwa Kansilog Gunung Sitoli sedang berada diluar daerah," pinta Jernih Lahagu lagi.
Hal senada juga turut disampaikan oleh Ketua DPD LSM Gempita Kepulauan Nias, Sabarman Zalukhu yang meminta Kansilog harus sudah berada di tempat (Kantor Bulog) untuk menjawab apa yang dikeluhkan oleh masyarakat terkait beras raskin yang tidak layak konsumsi tersebut.
"Kita meminta Kansilog Gunung Sitoli sudah berada di tempat, sebab jika tidak, maka aksi ini akan terus berlangsung dan bisa berujung pada aksi boikot kantor," tegas Sabarman.
Ketua Bara JP Kepulauan Nias juga mengharapkan hal yang sama. Paulus Sohahau Halawa juga mengharapkan kehadiran Kansilog Gunung Sitoli pada hari pelaksanaan aksi tersebut.
"Ketika pada saat itu, Kansilog Gunungsitoli tidak berada ditempat, maka aksi besar-besaran akan terus berlanjut," pungkas Paulus Halawa.
Sementara itu, pihak awak media Putera Riau ketika mendatangi Kantor Bulog Gunung Sitoli untuk meminta tanggapan, Kurnia Hasibuan selaku Kansilog Gunung Sitoli sedang tidak berada di tempat.
Salah seorang Staf Bulog Gunung Sitoli, Dimas (nama semaran) menyampaikan bahwa Kansilog Gunung Sitoli sedang berada di luar daerah. Sedangkan nomor telepon seluler Kansilog Gunung Sitoli yang diberikan langsung oleh Dimas, ketika dihubungi pada pukul 09:55 Wib, Selasa 6/6/17 sedang tidak aktif. (Alviman Hulu/pr/tim)