Selat Panjang, (puterariau.com)---------
Direktur RSUD Meranti, drg Ruswita mesti bertanggung jawab atas terjadinya pungli oleh oknum supir ambulan, Senin lalu (12/06/2017).
Saat dikonfimasi di ruang Sekdakab Meranti, drg Ruswita mengakui hal itu dilakukan oleh oknum supirnya.
"Saya sudah panggil oknum supir, beliau mengakui hal itu," katanya. Ruswita bahkan telah minta maaf atas apa yang dilakukan oleh sopir ambulan yang meminta uang melalui nomor ponsel yang didapati ternyata nomor ambulan RSUD Meranti.
"Saya selaku Direktur RSUD mohon maaf pada pasien dan keluarganya, kami juga mengucapkan terima kasih sudah mendapat kritik dan saran dari keluarga pasien. Tetapi hal yang terjadi tidak meninggalkan bukti, dan dengan adanya sms ini dari oknum ambulan ke pasien, maka inilah bukti bagi saya," ujar Dirut RSUD.
"Saya berterima kasih kepada keluarga pasien, karena mau membantu membuktikan apa yang selama ini menjadi keresahan masyarakat," papar Sekda Kepulauan Meranti di ruang kerjanya.
Saat dikonfirmasi Putera Riau pada Rabu (14/06/2017), Jamaludin, Ketua DPD LSM Pemantau Kinerja Pelayanan Publik (PKPP) meminta Direktur RSUD Meranti harus perketat sistem kontrol yang lebih ekstra di segala bidang.
"Hal ini bukan satu kali terjadi pada keluarga pasien dengan oknum yang sama," ungkapnya.
Pihaknya menyebut bahwa LSM dan media bukan aparat penegak hukum, sebaliknya membantu aparat penegak hukum dan Pemerintah serta Dinas terkait.
Begitu juga dengab Fadli sebagai LSM Pemberantas Korupsi Keadilan Indonesia (PEKKI), saat dihubungi Putera Riau saat waktu yang sama juga meminta bahwa pungli yang dilakukan oknum supir RSUD Meranti harus ditindak tegas karena ini sudah sering terjadi.
"Aparat penegak hukum dan Pemerintah harus cepat menyingkapi hal ini," pintanya. (agus)