Jakarta----
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan kepada umat Islam agar memahami Islam secara utuh. Sebab pemahaman Islam yang dipahami secara sebelah
itulah yang menimbulkan dakwah keras.
"Saya kalau ketemu juru dakwah yang keras saya akan ajak dialog", ujar Zulkifli dihadapan ulama se-Jawa di Gedung MPR Jakarta Kamis lalu (9/6/2017).
Dikatakan Zulkifli, Islam apabila dipahami secara utuh akan damai. Islam itu hanya satu. Dalam ajarannya melarang bunuh diri. Bunuh diri dalam Islam termasuk perbuatan dosa. Apa yang dilakukan teroris dengan meledakkan dirinya termasuk dosa, kata Zul yang gagal masuk IAIN Jakarta itu.
"Saya pernah kunjungan ke luar negeri dengar dakwah isinya keras karena urusan politik," jelasnya.
Kepada mahasiswa kita yang studi kawasan Arab, saya sudah mengingatkan pada mahasiswa kita yang sekolah di negara-negara Arab, meskipun mereka belajar dan menyelesaikan studi dalam kondisi konflik di kawasab Arab.
"Setelah lulus dan sudah kembali ke Indonesia, bawalah Islam yang damai. Jangan bawa konflik di kawasan Arab saat tiba pulang kembali di negeri sendiri," tegasnya .
Menjawab munculnya gerakan Khilafah Islamiyah secara global di dalam negeri. Dikatakannya, ia lebih memilih tata negara, sebab jika Khilafah berarti kita mundur 1.400 tahun (dihitung 1.438 berdasar tahun Hijriah -red).
"Khilafah harus kita ditolak. Dasar negara kita Pancasila, " jelasnya.
Ia menganalogikan UUD yang baru dirubah di amandemen 15 tahun lalu. Sekarang ada yang mau mengusulkan agar kembali pada UUD 1945 yang asli seperti yang disuarakan Try Sutrisno dan Rachmawati, kata Zul.
"Peluangnya memang terbuka tapi syaratnya susah, karena harus diusulkan oleh 1/3 anggota MPR, dan disetujui 3/4 anggota MPR", paparnya
Kita yang mau kembali ke UUD 1945 yang asli, yang 15 tahun lalu dirubah saja sudah sulit. Apalagi kembali ke sistim Khilafah yang 1.400 tahun lalu tandasnya. (Erwin Kurai/awani)