Jakarta, (puterariau.com:
Diam diam prajurit wanita TNI mulai mendapat tempat di kalangan parlemen setelah diminta tampil untuk mengirim utusan dalam pertemuan peringatan Hari Perempuan Internasional yang digelar oleh BKSAP DPR RI di Jakarta, Senin pekan ini (20/03).
Pertemuan dibuka langsung oleh Ketua DPR RI Setya Novanto dilanjutkan dengan seminar yang dihadiri oleh sejumlah Duta Besar, anggota DPR RI dan istri anggota dewan serta lulusan Akabri Wanita pertama, Letnan Dua Anita alumni tahun 2015.
Laksamana Pertama Andriani yang tampil sebagai pembicara jadi perhatian saat menyampaikan paparan bersama dengan Johanna Brismar Duta Besar Swedia untuk Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa TNI sudah tidak mempersoalkan gender. TNI sekarang telah memberikan tempat buat wanita untuk menjadi Bintara lulusan SMA, sedangkan di luar negeri hanya cuma jadi Tamtama. Malah TNI telah membuka cabang rekrutmen tingkat akademi di Akabri buat wanita sejak tahun 2013.
Untuk posisi struktural, diakuinya masih lebih sedikit jumlahnya dari pada jumlah prajurit Wanita TNI. Bagitu juga dalam pelibatan perempuan dalam mengambil keputusan pada jenjang yang lebih atas agar keputusan yang dihasilkan lebih baik termasuk menghasilkan intelijen yang lebih tepat, ujarnya.
"Dari sekitar 6.000 personel Wanita TNI, baru ada 12 Wanita TNI yang berpangkat Brigadir Jenderal, dan 2 Mayor Jenderal tapi sudah almarhum. Sementara dari sisi prestasi sebanyak 2 Bintara Wanita TNI meraih juara dunia kejuaraan menembak olimpiade militer," kata Andriani yang juga lulusan dokter gigi ini.
Untuk bisa meraih pangkat Jenderal, Wanita TNI harus bersaing ketat untuk bisa masuk sekolah lanjutan. Sehingga banyak yang gagal lulus SESKO dibandingkan dengan jumlah pria karena pola seleksi yang ketat, beber sumber lain yang pernah gagal walau sudah menjabat struktur komando di tingkat bawah, belum lama ini. (Awani Putri/Erwin Kurai)
Artikel keren lainnya: