Di Kabupaten Karawang ada tren baru tentang Dunia permabukan. Jika dulu menenggak obat batuk cair berlebihan, menghisap lem, hingga mencampur ciu dengan deterjen plus minuman berenergi, menjadi hal yang wow di kalangan pemabuk miskin. Kini ada yang luar biasa.
Yaitu menenggak air rebusan pembalut wanita. Perilaku tidak wajar itu sudah biasa dilakukan oleh ABG di Lemahabang, Tempuran, dan Telagasari.
Seorang siswa SMP di Lemahabang yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, mabuk air rebusan pembalut wanita sengan ngetren. Bisa langsung berhalusinasi tidak lama setelah menenggak air rebusan tersebut.
”Minum rebusan pembalut lagi ngetren di Lemahabang, Tempuran, dan Telagasari,” katanya kepada Radar Karawang (Pojoksatu.id Group), Rabu (14/02/2018).
Ia melanjutkan, cara lainnya yaitu rebusan pembalut wanita, dicampur obat kuat dan obat batuk. Hasilnya lebih memabukan dibanding obat lainnya. ”Gak tahu anak-anak tahu darimana,” ujarnya.
Sekretaris Desa Pulojaya Kecamatan Lemahabang Mahmud mengatakan, ada dua tempat yang selalu jadi sarang sampah sachet obat batuk cair dan pembalut wanita.
Selain di pintu air Peundeuy, juga di depan gerbang masuk Desa Pulokalapa, tepatnya di rumah kosong Dusun Srijaya RT 01/04. Dirinya sering mendapati sampah obat batuk setelah malam mingguan di dua lokasi itu. Bahkan diakui Mahmud, sesekali didapati beberapa pembalut wanita.
Ia semula berpikir, bahwa pembalut itu bekas mesum sepasang anak muda yang nakal. Tapi baru-baru ini dia tahu, bahwa pembalut itu ternyata jadi media lain untuk mabuk.
”Saya bingung, anak muda zaman sekarang ini dapat informasi dari mana bahwa pembalut wanita bisa dijadikan media mabuk,” ujarnya.
Kasie Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Eka Mutia mengatakan, pihaknya sering dipanggil pengadilan untuk menjadi saksi ahli kaitan penyalahgunaan obat, seperti obat batuk cair, tramadol, dextro, obat kuat dan excimer yang sering disalahgunakan anak-anak untuk mabuk dan berhalusinasi.
”Saya juga dengar pembalut wanita mulai disasar untuk disalahgunakan. Saya juga tahu bahwa pembalutnya direbus dengan air panas, sementara air hasil rebusan campuran pembalut itu langsung diminum,” ujarnya.
Menurutnya perilaku menyimpang itu bisa menyebabkan kematian. Karena pembalut wanita mengandung klorin untuk memutihkan warna pembalutnya, sekaligus juga media pembunuh bakteri atau kuman di organ kewanitaan.
”Pembalut itu kan terbuat dari kapas dan rayon, jadi pake klorin untuk memutihkan sehingga bisa mencegah bakteri,” katanya.
”Saya belum jauh mendalami efek samping, tempo reaksi dan kadarnya karena masih dalam penelitian lebih lanjut,” ujarnya.
Kasie Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Mohammad Alwi mengatakan, pembalut bukan makanan atau minuman, zat yang terkandung di dalamnya adalah klorin yang fungsinya untuk sterilisasi dan pemutihan.
”Kita masih cari ini kaitan pembalut kandungannya apa saja,” katanya.
Namun
dia belum tahu seberapa parah dampak terhadap kesehatan jika meminum
air rebusan tersebut. Sebab, klorin di pembalut ini merupakan racun,
jadi tidak sepatutnya dimakan, diminum atau dikonsumsi dengan campuran
apapun.