Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Ahmad M Ramli menyatakan, setelah tanggal 28 Februari 2018, masyarakat yang belum melakukan registrasi akan diberikan masa tenggang selama 60 hari.
Hal tersebut disampaikan Ahmad M Ramli dalam konferensi pers "100 Juta lebih nomor sudah registrasi. Apa Selanjutnya?" yang digelar di Hotel Le Meridien, Rabu (20/12).
Dalam masa tenggang itu, pada 30 hari pertama ketika pengguna tidak juga melakukan registrasi ulang, kartu prabayar miliknya tidak dapat melakukan panggilan keluar (outgoing call) dan mengirim SMS (pesan).
Setelah itu 15 hari berikutnya, ketika pengguna tidak melakukan registrasi ulang juga, kartu prabayar miliknya tidak akan bisa menerimatelepon (incoming call) dan menerima pesan singkat atau SMS. Jadi, pada hari ke-45 pengguna hanya bisa menggunakan kartu untuk internet saja, tetapi tidak bisa menggunakannya untuk melakukan komunikasi, baik via telepon maupun SMS.
Kartu prabayar baru akan benar-benar terblokir atau tidak bisa digunakan ketika sampai hari ke-60 setelah tanggal 28 Februari 2018 pengguna tidak juga melakukan registrasi ulang. Hal ini berarti kartu akan benar-benar terblokir atau tidak bisa digunakan pada akhir April 2018.
Tahap pemblokiran ini akan dilakukan operator masing-masing. Hal ini dilakukan karena KemenKominfo menghargai uang yang dikeluarkan masyarakat. Oleh karena itu, diberikan keringanan ketika masyarakat lupa melakukan registrasi.
"Meskipun kami memberikan kelonggaran, kami tetap berharap para pengguna kartu prabayar tetap melakukan registrasi sebelum tanggal 28 Februari 2018," sebut Ramli.
Diharapkan dengan adanya masa tenggang ini tidak ada masyarakat yang lupa atau bahkan tidak melakukan registrasi ulang. Sebab, registrasi ulang kartu prabyar mudah, gratis, dan aman.