Gaya hidup dan faktor genetik kerap menjadi penyebab seseorang menderita penyakit jantung. Akan tetapi, terdapat sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa serangan jantung ternyata dapat dipengaruhi oleh
golongan darah.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis terhadap lebih dari 1,3 juta orang. Berdasarkan hasil analisa tersebut, orang dengan
golongan darah selain O memiliki kemungkinan gangguan kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Angka kemungkinan terkena serangan jantung tersebut mencapai lebih dari sembilan persen.
Namun, kesimpulan ini belumlah final. Pasalnya. tim peneliti belum bisa memastikan apakah dua variabel tersebut memiliki korelasi secara langsung atau ada pengaruh yang lain.
“Orang dengan kelompok darah non-O (A, B, AB) memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, namun penjelasan ini berasal dari studi kasus yang memiliki tingkat bukti rendah,” kata pemimpin peneliti Tessa Kole, dari University Medical Center Groningen.
Temuan ini mencuat setelah peneliti mengamati kesehatan 771.123 orang yang ber
golongan darah bukan O dan 519.743 orang bergolongan O. Para peneliti menemukan angka penyakit jantung koroner secara signifikan lebih tinggi pada kelompok
golongan darah non-O.
Salah satu penjelasan yang mungkin mengaitkan antara
golongan darah dan penyakit jantung adalah
golongan darah non-O memiliki konsentrasi protein pembekuan darah lebih tinggi dari
golongan darah lainnya. Adanya protein pembekuan darah ini biasanya dikaitkan dengan kejadian stroke.
Sementara itu, kadar kolesterol yang tinggi juga ditemukan pada
golongan darah A. Sebuah molekul yang disebut galectin-3 berkaitan dengan kemungkinan terjadinya peradangan pada orang orang-orang yang memiliki
golongan darah non-O.
Temuan ini adalah sebuah hipotesis awal. Para peneliti berencana untuk melakukan uji coba untuk mengurangi risiko serangan jantung di masa yang akan datang.
“Ke depannya, kelompok
golongan darah harus dipertimbangkan dalam pemeriksaan terhadap risiko terkena penyakit jantung dan pencegahannya, bersamaan dengan kolesterol, usia, jenis kelamin, dan tekanan darah sistolik,” kata Kole.
Kabar baiknya, memodifikasi faktor-faktor lain bisa menurunkan risiko serangan jantung. Misalnya dengan memperbaiki pola makan, menghindari rokok, dan rutin berolahraga.
Kini Anda telah mengetahui jenis
golongan darah apa saja yang berisiko tinggi terkena serangan jantung. Jika Anda termasuk di dalamnya, mulai saat ini lebih giatlah berolahraga dan menjaga pola makan serta gaya hidup sehat.
Artikel keren lainnya: