5
SUNGAI DI SUMATERA
1.
Sungai Asahan
Sungai Asahan merupakan sungai yang terletak
di Sumatera Utara. Sungai Asahan megalir dari mulut Danau Toba lalu mengalir ke
Porsea yang terletak di Kabupaten Asahan dan terakhir mengalir ke Teluk Nibung.
Sungai ini cukup populer dan dikenal oleh orang luar Sumatera. Selain sebagai
sumber air, sungai ini dimanfaatkan untuk arung jeram bahkan beberapa kali
menjadi tempat kejuaraan internasional arung jeram.
2.
Sungai Belawan
Sungai Belawan sama seperti Sungai Asahan
juga terletak di Sumatera Utara. Sungai Belawan ini melewati Medan dan
Kabupaten Dili Serdang. Belawan sendiri merupakan nama sebuah kota pelabuhan
yang terletak di kawasan administrasi kota Medan. Sungai Belawan memiliki
bebera anak sungai yaitu Sungai Baharu, Sungai Paluh Manan, dan Sungai Badak.
3.
Sungai Deli
Sungai Deli merupakan salah satu sungai yang
terletak di Medan, Sumatera Utara. Di Medan sendiri ada sekitar 8 sungai.
Sayangnya Sungai Deli kurang mendapatkan perawatan sehingga terjadi pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan di Sungai Deli sebagian besar diakibatkan
oleh limbah padat dan limbah cair.
4.
Sungai Batang Hari
Batang Hari menjadi salah satu sungai yang
cukup populer dari Pulau Sumatera. Sungai ini berada di Jambi, Sumatera Barat
dan mengalir ke beberapa daerah antara lain Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten
Dharmasraya, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, dan lain-lain. Ada beberapa
sungai juga yang bermuara di Sungai Batang Hari. Sungai-sungai tersebut antara
lain Batang Sangir, Batang Tebo, Batang Merangin, Batang Tembesi, dan
lain-lain. Sungai Batang Hari juga dikenal karena memiliki DAS atau Daerah
Aliran Sungai yang terbesar kedua di Indonesia, luasnya mencapai kurang lebih
4,9 juta Ha.
5.
Sungai Kampar
Sungai Kampar merupakan sungai yang memiliki
hulu di Bukit Barisan, Sumatera Barat, dan berakhir di pesisir timur Pulau
Sumatera Riau. Sungai Kampar sebenarnya merupakan pertemuan dari dua sungai
besar, yaitu Sungai Kampar Kanan yang berasal dari Gunung Gadang dan Sungai
Kampar Kiri yang berasal dari Gunung Ngalautinggi, Gunung Solokjanjang, dan
Gunung Paninjauan Nan Elok. Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri bertemu
di kawasan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Hulu sungai ini digunakan untuk
pembangkit listrik atau PLTA Koto Panjang.
5 DANAU
DI SUMATERA
1.
Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar adalah
sebuah danau di Dataran Tinggi Gayo, Takengon, Aceh Tengah yang sangat luas
serta memiliki panorama alam menawan. Dibalut beberapa kisah mistis yang
dipercaya masyarakat sekitar secara turun temurun.
Danau Laut Tawar menawarkan
sensasi danau yang
mirip dengan lautan. Wisatawan bisa melihat adanya ombak-ombak kecil yang
sesekali menyapa tepi danau. Keindahan panorama alam berupa perbukitan hijau
yang berada disekitar danau juga menambah suasana alami serta sedap untuk
dipandang mata.
Secara geografis, danau ini
terletak pada Daratan Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Untuk
mencapai Danau Laut Tawar, wisatawan cukup menempuh jarak yang cukup dekat
dengan perjalanan sekitar 10 menit saja dari ibukota Aceh Tengah, yaitu Kota
Takengon. Namun jika datang dari Kota Banda Aceh, maka wisatawan harus menempuh
perjalanan yang cukup melelahkan dengan jarak tempuh mencapai 320 kilometer.
2.
Danau Toba
Diperkirakan Danau Toba
terbentuk saat ledakan sekitar
73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung
berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan
Technological University memperkirakan
bahwa jumlah total material pada letusan sekitar 2.800 km3 -sekitar 2.000 km3 dari Ignimbrit yang mengalir di atas
tanah, dan sekitar 800 km3 yang
jatuh sebagai abu terutama ke barat. Aliran piroklastik dari letusan
menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan deposito abu
setebal 600 m dengan kawah utama.
3.
Danau Maninjau jenis Kaldera
Danau Maninjau
merupakan danau vulkanik ini
berada di ketinggian 461,50 meter di atas
permukaan laut. Danau Maninjau merupakan sebuah kaldera dari letusan besar
gunung api yang menghamburkan kurang lebih 220-250 km3 material
piroklastik. Kaldera tersebut terbentuk karena letusan gunung api strato
komposit yang berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatera yang
bernama gunung Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari
bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Kaldera Maninjau
(34,5 km x 12 km) ditempati oleh sebuah danau yang berukuran 8 km x 16,5 km
(132 km2). Dinding kaldera Maninjau mempunyai 459 m dari permukaan
danau yang mempunyai kedalaman mencapai 157 m (Verbeek, 1883 dalam Pribadi, A.
dkk., 2007). Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan
kisah Bujang Sembilan.Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai
bernama Batang Sri
Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang
Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi
diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari
arah Bukittinggi maka akan melewati jalan
berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun
Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai
danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau
merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada
di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas
wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta
penginapan dan restoran.
4.
Danau Singkarak
Danau Singkarak merupakan
salah satu hasil dari proses tektonik yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra.
Danau ini adalah bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang termasuk di antara
segmen dari Sesar Sumatra. Cekungan dari danau ini terbentuk dari sebuah
amblesan yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Sumatera. Cekungan
besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunungapi sekitarnya.
Akibat pembendungan material vulkanik ini terbentuklah Danau maninjau di satu
bagian Cekungan Singkarak-Solok. Berbeda dengan Danau Maninjau yang terbentuk
akibat letusan gununapi, Danau Singkarak terbentuk utamanya karena proses
tektonik.
Danau Singkarak berada pada
letak geografis koordinat 0, 36 derajat Lintang Selatan (LS) dan 100,3 Bujur
Timur (BT) dengan ketinggian 363,5 meter di atas permukaan laut (mdpl). Luas
permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektare dengan panjang maksimum
20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter. Danau ini
memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga
252 melimeter per bulan.
5.
Danau Gunung Tujuh
Danau Gunung Tujuh merupakan Danau yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. tepatnya diDesa
Pelompek, Kecamatan
Kayu Aro. Danau ini berada di kawasan Gunung
Tujuh, sebuah gunung yang berada
tepat di belakang Gunung Kerinci.
Gunung Tujuh masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional
Kerinci Seblat yang
merupakan Situs Warisan
Dunia UNESCO. Bagi pendaki gunung,
Kerinci mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung
aktif tertinggi di Indonesia [3805
mdpl], namun bagi wisatawan yang ingin sekadar menikmati keindahan alam Kabupaten Kerinci,
Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan wisata. selain
memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga jauh lebih
mudah daripada Gunung Kerinci.
Danau Gunung Tujuh juga merupakan salah satuDanau tertinggi di Indonesia, Danau
ini berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut dan merupakan danau
yang berada diketinggian nomor dua di Indonesia setelah 13 Danau-danau kecil
yang terdapat di Gunung Talamau Sumatera Barat di ketinggian 2750 m dpl. Dengan
ketinggian hampir 2 kilometer dpl itu bisa dibayangkan betapa dinginnya air
Danau Gunung Tujuh di pagi hari. Meskipun begitu, berendam di Danau Gunung
Tujuh dengan air yang sangat dingin menjadi tantangan sendiri bagi para
pendaki.
5 GUNUNG DI SUMATERA
1.
Gunung Leuser
Gunung
Leuser dengan ketinggiannya 3,119 m terletak di sebelah tenggara Aceh, dekat
perbatasan dengan Sumatera Utara. Gunung Leuser terletak di dalam Taman
Nasional Gunung Leuser yang mengambil nama gunung ini sebagai namanya.
Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian
3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi
ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan
lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Sebagai dasar legalitas
dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah dikeluarkan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor: 276/Kpts-II/1997 tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser
seluas 1.094.692 hektare yang terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan
Sumatera Utara.
2.
Gunung Kerinci
Gunung
Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di
Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.
Puncak: 3.805 m (12.484 ft)Urutan ke-33
Gunung Kerinci (juga dieja
"Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci,
Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak
tertinggi di Indonesia di luar Papua.
Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi yang
berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km
sebelah selatan Padang. Puncak Gunung Kerinci berada pada
ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang
pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. BahkanSamudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas.
Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang
berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih
tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung
tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung Kerinci merupakan
gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan
terakhir kali meletus pada tahun 2009.
Gunung Kerinci berbentuk
kerucut dengan lebar 13 km (8 mil) dan panjang 25 km (16 mil), memanjang dari
utara ke selatan. Pada puncaknya di sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600
meter (1.969 kaki) berisi air berwarna hijau. Hingga sekarang, kawah yang
berukuran 400 x 120 meter ini masih berstatus aktif.
3.
Gunung Marapi
Gunung Marapi adalah gunung
berapi yang terletak di Sumatera Barat, Indonesia. Gunung ini tergolong gunung
yang paling aktif di Sumatera. Terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten
Agam.
4.
Gunung Singgalang
Dari bentuknya, gunung ini
sangat mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Gunung ini sudah tidak aktif lagi dan mempunyai
telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga ini dinamai Telaga
Dewi. Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan gunung yang
sangat lembap serta memiliki kandungan air yang banyak.
Gunung Singgalang merupakan
sebuah gunung yang terdapat di provinsi Sumatera Barat, Indonesia dengan
ketinggian 2,877 meter. Dari bentuknya, gunung ini sangat mirip dengan Gunung
Merbabu di Jawa Tengah.
5.
Gunung Sinabung
Gunung Sinabung adalah
gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia.
Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di
Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi ke 2 di provinsi itu.
Gunung ini tidak pernah
tercatat meletus sejak tahun 1600,[2] tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus
pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan
berlangsung hingga kini.