Selat Panjang ---
Bertempat di ruang kerja Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Barliansyah pada hari ini (Selasa,20/06/17) melakukan silaturahmi dan diskusi dengan jajaran Putera Riau. Kehadiran tim Putera Riau memang sudah ditunggu-tunggu oleh AKBP Berliansyah yang pada awal pembicaraan sudah disambut dengan canda ringan oleh Kapolres yang cukup komunikatif ini.
AKBP Barliansyah menjelaskan bahwa selama 10 bulan definitif menjadi Kapolres Kepulauan Meranti, menyampaikan rasa bersyukur diberi kepercayaan oleh pimpinan untuk menakhodai Polres kepulauan Meranti pasca 'Meranti Berdarah' 2 Mei 2016 silam.
"Tentu tugas berat kami bersama jajaran untuk memulihkan kepercayaan masyarakat Meranti bahwa kami hadir sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat," katanya.
Diawalnya memang terasa berat karena ada semacam krisis kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum khususnya Polisi. "Namun berkat kerja keras dan pendekatan kekeluargaan yang kami lakukan sekarang, kondisi Kabupaten Meranti sudah kondusif dan rasa kekeluargaan betul-betul kami jalin dengan sepenuh hati," ungkapnya.
(AKBP Barliansyah, Kapolres Kep Meranti)
Disebutkan, bahwa kasus Meranti berdarah ini menjadi pelajaran berharga buat publik di Kepulauan Meranti, Riau pada umumnya.
Kapolres juga menyampaikan bahwa untuk menyambut lebaran ini, ada 4 titik penyeberangan antar Pulau menuju Ke Kecamatan seperti penyeberangan Semukut, Rangsang, Peranggas, Ketapang Permai. "Dimana kami menerjunkan 3/4 kekuatan personil untuk wilayah itu," katanya.
Kapolres juga menetapkan 3 hal yang harus ditaati kepada anggota, yakni ;
1. Masalah penampilan Polisi harus rapi luar dalam artinya sebagai pelayan publik harus terlihat rapi sehingga memberi kesan baik dimata masyarakat ditambah lagi dengan sikap sopan dan tegas.
2. Penampilan kantor sebagai pusat pelayanan masyarakat, kami berusaha menata setiap ruang yang ada di Polres ini terlihat bersih rapi jauh dari kesan angker atau serem, contoh ruang pelaporan ditata dengan baik. "Walaupun kantor Polres Meranti ini adalah kantor Polres terjelek di Propinsi Riau karena kantor Polres ini dulunya Mapolsek seperti "nenek sudah tua", jadi harus dirawat dengan baik biar kelihatan segar," katanya.
3. Penampilan administrasi, setiap anggota harus dapat menyesuaikan SOP administrasi karena penilaian pimpinan soal administrasi itu penting. "Jangan sampai administrasi di Polres berantakan sehingga sistem pelaporan dan sebagainya centang perenang," sebutnya.
Polres juga menyampaikan sudah ada 3 anggota dipecat dan masih ada 6 orang lainnya masih dalam proses. Kapolres menegaskan bahwa baginya sebagai Kapolres tidak mau ada anggota yang macam-macam apalagi memakai narkoba, bolos kerja dan bersikap arogan terhadap masyarakat. "Pasti saya sikat habis," tegasnya.
"Sebelum saya masuk jadi Kapolres sudah banyak saya dengar isu bahwa Selat Panjang sarang narkoba seperti yang kita ketahui, Kepulauan Meranti adalah wilayah yang berbatas langsung dengan Malaysia dan Singapura, tentu peluang ini akan dimanfaatkan oleh kelompok atau jaringan narkoba sebagai laluan, Polres Kepulauan Meranti akan terus mengawasi pergerakan dan akan menindak serta memberantas sampai akarnya jaringan itu," pungkas Kapolres. (agus)
Artikel keren lainnya: