Pekanbaru, (puterariau.com) -------
Isu yang beredar terkait penggantian Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru kian terkuak sedikit demi sedikit. Informasi itu bergulir sebenarnya berasal dari kalangan internal ring satu Walikota Pekanbaru sendiri. Meskipun beredar isu bahwa Sekdako HM Noer bakal segera dicopot, namun semua pihak di lingkungan Pemko memakai ajian bungkam alias bibir berlakban jika ditanya mengenai kesahihan info ini.
Putera Riau pun berusaha menghubungi Sekdako Pekanbaru HM Noer, yang hingga hari ini masih diam tak merespons pertanyaan redaksi seputar kebenaran info yang beredar. Apalagi, isu panas tersebut sempat mengguncang Pemerintah Kota dan menjadi buah bibir baik pegawai, apalagi kalangan wartawan.
'Hari ini tidak kepo, ya ke laut aja ! Ga mungkin wartawan ga cari-cari info, kalau ga begitu bukan wartawan dong," celetuk salah seorang wartawan mingguan Tirai Investigatif berargumen. Sebuah kewajaran bagi dunia jurnalistik untuk mencari kebenaran informasi yang beredar di tengah-tengah percaturan industri pers saat ini.
Sebagaimana diketahui, hal ini makin mengemuka sejak banyaknya kalangan ASN mulai mengincar posisi kursi Sekdako Pekanbaru. Pasalnya, jabatan itu sangat empuk dan lezat bagi seluruh ASN. Selain itu, puncak karir tertingi sebagai ASN tentu berada di Sekdako yang penuh dengan 'gula-gula' kebijakan.
Ditambah lagi dengan kabar yang berhembus bahwa banyak kandidat yang siap maju jika assesmen Sekdako Pekanbaru dibuka dalam beberapa bulan kedepan. Dengan demikian, sejumlah elemen meyakini bahwa posisi HM Noer sudah berada diujung tanduk alias terancam eliminasi.
Jika jin yang berada dalam sebuah batang pohon saja masih bisa dideteksi oleh rekan pers, apakah lagi dengan apa yang sedang terjadi dalam politik pemerintahan saat ini. Khabar pun semakin kuat ketika sejumlah pegawai sudah berani berguyon dan menganalisis beberapa nama calon pengganti HM Noer kedepan. Yang pasti mereka adalah yang paling loyal dan dekat dengan Walikota Pekanbaru. Catet !
Memang ada kisi-kisi di kalangan wartawan sendiri yang menyebut bahwa HM Noer disebut kurang loyal terhadap pimpinan. Terlepas itu benar atau tidak, wallahu 'alam. Jajaran Putera Riau pun semakin penasaran untuk menggali informasi mengenai keshahihan kisi-kisi tersebut. Kendala privasi dan 'segan' oleh pegawai Pemko-lah yang menyebabkan informasi detil seputar tudingan itu terbentur.
Meskipun hal ini dibantah oleh Walikota Pekanbaru, DR. H Firdaus ST MT di sela-sela penerimaan WTP beberapa waktu lalu, sebagai media kepo, tentu tak berhenti setakat itu sahaja. Bisa saja statemen pimpinan secara formal berbeda dengan 'bisi-bisik' lain di luar dinas. Apalagi selama ini, kalangan pembisik Kepala daerah itu merata ada di semua lini, tak terkecuali di Pemko Pekanbaru sendiri.
Namun, ketika Walikota menyebutkan bahwa jika mengacu UU, Kepala daerah baru dilantik boleh melakukan pergantian (mutasi) pejabat tinggi pratama (PTP) setelah enam bulan. Itu bisa dipresentasikan bahwa memang ada rencana mengenai hal itu. Kalau publik Kota Pekanbaru tak percaya, ya silahkan tunggu saja ya, episodenya mutasi itu, hehehe...
Untuk gebrakan awal Walikota Pekanbaru dalam hal reshuffel kabinetnya, baru-baru ini telah 'memakan' korban pada mantan Kabag Humas Pemko Pekanbaru, Rizal Karim dan Plt Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPK-SDM) Pekanbaru, Masriah. Posisi Kepala Bagian pengadaan barang yang semula ditempati Rizal untuk sementara diisi oleh Syamsuir, sementara jabatan Masriah diisi oleh M.Jamil.
Mengenai pergantian dua pejabat itu, Walikota Pekanbaru, Firdaus membenarkan bahwa itu bagian dari rotasi yang berbasis kinerja. Menurutnya itu kawasan Baperjakat Kota Pekanbaru yang melakukan evaluasi. "Baperjakatlah yang melakukan evaluasi," ujar Firdaus pada Putera Riau.
Walaupun Firdaus menepis pergantian Sekdako Pekanbaru kedepan, namun itu bukanlah rekayasa atau info hoax semata. Ini dibenarkan oleh kalangan internal sendiri. Bahkan sumbernya A1 setengah. "Memang benar ada rencana itu Bang, yang tak loyal banyak di Pemko Pekanbaru ini. Penting main senyap aja Bang," ujar sumber Putera Riau di lingkungan kediaman Walikota Pekanbaru.
Dari hasil survei lapangan jajaran Putera Riau, ada beberapa nama yang kuat menjadi calon Sekdako Pekanbaru kedepan. Walau masih berbentuk 'oret-oret', namun diyakini bisa mengarah pada angka 90 persen. Hanya saja, karena menyangkut konfidensial, jajaran Putera Riau masih menyimpan rapat oret-oret tersebut. "Kan Masih skenario," ujar Iyan, salah seorang wartawan senior memberi pandangan.
Peluang Rozie dan Jamil Sama-Sama Besar
Sementara itu di lain pihak, Azharisman Rozie dan Muhammad Jamil sama-sama memiliki kans yang besar untuk menduduki kursi panas Sekdako Pekanbaru. Pasalnya kinerja dua pejabat ini makin meningkat performanya sehingga tak ada pihak yang menampik jika mereka bisa duduk di posisi tersebut.
Namun yang paling penting dari isu yang beredar adalah pegawai Pemko harus benar-benar bekerja secara profesional, amanah dan santun. Jika tidak, sedikit saja cela, bisa menghantarkan pegawai itu ke 'lembah' nonjob. Mudah-mudahan, kalau Walikota sedang naik angin, hal itu tidak bakalan terjadi. Semoga Pemko Pekanbaru tetap berjaya untuk kemashlahatan masyarakat Kota Pekanbaru. (beni/aris/fdl)