Beberapa sore yang lalu Ombung tengah bermain dengan kemenakan laki-laki, Hafiz namanya. Kami bermain bola di halaman belakang rumah. Ternyata bocah berusia empat tahun itu sangat bagus permainannya, bahkan tedangannya pun cukup keras dan terarah. Ternyata talenta bermain bola dari sang kakek dan juga o’om-o’omnya (termasuk Ombung) menurun pada bocah itu. Yach… biarpun badan agak gede gini, Ombung dulu pernah kurus dan pernah menjadi seorang striker di kampung dan di kampus.
Usai bermain bola kami berdua istirahat di beranda samping rumah sambil menikmati jus buah buatan mamanya Hafiz. Kebetulan saat itu hari libur, jadi kami bisa berkumpul bersama keluarga. Kalau di hari-hari yang lain, kami cuma bisa berhubungan lewat frekwensi handphone, soalnya jarak rumah kami memang agak berjauhan. Sambil mengeringkan keringat, Ombung dan Hafiz membuka-buka majalah.
Hafiz selalu aktif bertanya mengenai gambar-gambar yang terpampang di majalah tersebut. Wajarlah, bocah usia segitu memang hasrat keingintahuannya sangat besar, jadi apa saja yang menariknya perhatiannya akan selalu ia tanyakan. Hingga pada satu ketika ada gambar wayang di majalah tersebut, spontanitas Hafiz langsung bertanya, “Ini gambar apa Om?” Ombung pun menjawab, “Ini gambar Gatot Kaca Fiz.” Tidak sampai disitu saja, Hafiz kembali bertanya seperti seorang polisi mengintrogasi tersangka, “Gatot Kaca itu apa sih Om?”. "Gatot Kaca itu jagoan yang baik, Fiz, dia itu suka nolong orang, dan Gatot Kaca itu punya otot kawat dan tulang besi,” terang Ombung serius. “Wah hebat dong Om! Kok Gatot Kaca bisa punya otot kawat sama tulang besi sih, Gatot Kaca itu robot ya Om?” GUBRAAAKK…!!! Iya kale ye…
Hafiz.. Hafiz.. Ada-ada aja, Gatot Kaca kok dibilang robot! Tapi hebat juga nalar bocah itu. Kalau kita pikir-pikir memang benar juga sih, di zaman sekarang ini ya cuma robot yang badannya terbuat dari kawat (kabel) dan besi. Nah sekarang yang menjadi PR kita bersama adalah bagaimana supaya generasi penerus bangsa ini faham akan seni budayanya. Jangan sampai seni budaya tersebut punah apalagi sampai dicuri oleh bangsa lain. Ayo! Sama-sama kita lestarikan seni budaya leluhur ini. Trims….