Saturday, November 25, 2017

Masalah penglihatan sering terjadi di Usia 40 Tahun ke atas

Sulit  membaca tulisan di ponsel, menu di restoran, dan melihat angka di speedometer mungkin sudah waktunya menggunakan kaca mata plus atau bifokal.

Pemakaian kacamata bifokal itu wajar bagi mereka yang memasuki usia paruh baya seiring dengan semakin banyaknya uban di kepala. Menurunnya banyak fungsi tubuh juga disertai dengan berkurangnya kemampuan kerja mata.
Berikut ini enam masalah yang umum dialami mereka yang berusia di atas 40 tahun, seperti dilansirPrevention.
1. Mata terasa panas dan gatal
Penyebabnya bisa jadi mata yang kering akibat perubahan hormon, terutama menurunnya androgen atau hormon seks, atau bisa juga karena penyakit autoimun. Ada pula yang menyebutnya sindrom Sjogren, yang biasanya menyerang wanita berusia 40 tahun ke atas. Untuk mengatasinya, teteskan air mata buatan.
2. Pandangan mengambang dan berkelebat
Penyebabnya bisa jadi sobekan pada retina dan bisa mengakibatkan kebutaan. Penderitanya tak bisa melihat jelas, seolah ada kabut, titik-titik, atau garis-garis di depan mata. Pertolongan dokter sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.
3. Presbiopia
Kita harus memegang kertas dengan jarak cukup jauh dari mata untuk bisa membaca yang tertulis di atasnya. Itulah tanda kita sudah mengalami presbiopia, yang dalam bahasa Latin berarti “mata orang tua”. Penyebabnya adalah lensa yang mulai mengeras seiring dengan bertambahnya umur sehingga sulit fokus. Untuk mengatasinya, pakailah kacamata untuk membaca.
4. Katarak
Sulit melihat pada malam hari? Bisa jadi itu tanda katarak dan penyebabnya adalah protein pada lensa yang sudah berkurang sehingga pandangan menjadi kabur. Secara perlahan, lensa berubah warna menjadi kuning dan pandangan terganggu bercak cokelat.
Penyakit ini banyak dialami para lanjut usia. Sekitar 50 persen orang berumur di atas 80 tahun mengalami katarak. Katarak bisa dicegah sejak muda dengan mengenakan kacamata gelap saat berada di luar ruangan.
5. Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu penyebab kebutaan dan tidak ada gejala pada awalnya. Ketika semakin parah, tak banyak lagi yang bisa dilakukan untuk mencegah kebutaan. Glaukoma bisa menyerang siapa saja, terutama yang sudah berusia paruh baya atau yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
6. Degenerasi makular
Penyebabnya adalah perubahan pada bagian retina yang mengontrol pandangan sentral, termasuk warna dan bentuk, sehingga pandangan menjadi kabur. Untuk mencegahnya, cobalah berolahraga dengan teratur, kontrol kolesterol dan tekanan darah, serta pilih makanan sehat.

Thursday, November 23, 2017

Cara mengatasi tulang ikan yang nyangkut di tenggorokan

Apakah di daerah mu ada seseorang yang dilahirkan dalam keadaan terbalik, bagian kepalanya keluar terakhir. tapi sebelum itu lihat keterangan berikut. Ikan bisa jadi merupakan salah satu makanan favorit bagi banyak orang. Selain karena enak jika diolah menjadi beragam hidangan, ikan juga bisa menjadi sumber protein yang sangat baik bagi tubuh, seperti asam lemak omega-3. Tapi berhati-hatilah dengan tulang ikan, karena bisa tersangkut di tenggorokan.

Kasus tulang ikan tersangkut di tenggorokan cukup sering terjadi. Masyarakat awam kerap menyebutnya dengan istilah ‘ketulangan’. Nah, agar tulang ikan tidak tersangkut lama di tenggorokan, Anda perlu tahu beberapa cara mengatasinya.
Berikut ini adalah beberapa kiat mengatasi tulang ikan yang nyangkut di tenggorokan:
1. Batuk
Hal paling pertama yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan adalah batuk dengan keras yang disengaja. Cara ini dapat membantu Anda untuk mengeluarkan tulang ikan yang tersangkut tersebut.
2. Minum air garam
Bila dengan batuk tulang belum berhasil keluar, cobalah untuk meminum air garam. Campurkan air hangat suam-suam kuku dengan sejumput garam. Bila tulang ikan berukuran kecil, biasanya dapat ikut tertelan bersama air garam ke dalam saluran pencernaan.
3. Menelan marshmallow
Menelan marshmallow juga bisa dicoba untuk membantu melepas tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan. Kunyah sedikit marshmallow agar lunak saat ditelan. Selanjutnya, minumlah air putih untuk memperlancar masuknya marshmallow bersama tulang ikan ke dalam saluran pencernaan.
Selain marshmallow Anda juga dapat menggunakan potongan roti dan selai kacang yang memiliki sifat lengket yang serupa seperti marshmallow. Sekepal nasi yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil juga dapat Anda jadikan alternatif pengganti. Pastikan ukurannya mudah untuk ditelan.
4. Minum minyak zaitun
Rebuslah segelas air yang dicampur dengan minyak zaitun. Kemudian, minumlah campuran minyak zaitun tersebut pada saat masih hangat. Diharapkan tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan Anda akan melunak dan lebih mudah masuk ke dalam saluran pencernaan.
5. Makan pisang
Makanlah sepotong pisang dan biarkan beberapa menit di dalam mulut hingga basah serta melunak tanpa mengunyahnya. Sesaat setelah itu, telanlah pisang tersebut secara perlahan ke dalam tenggorokan Anda.
6. Minum air cuka
Minumlah cuka yang dicampur dengan air. Cara ini diharapkan dapat melunakkan tulang yang tersangkut hingga bisa masuk terus ke saluran pencernaan Anda.
7. Minum air cuka
Cara terakhir ini yang agak primitif, minumlah air dengan menggunakan sendok yang di berikan oleh seorang yang ketika lahirnya sungsang/kebalik.
Sekalipun Anda sudah berhasil mengatasi tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan, jika terasa demam, nyeri saat menelan, keluar darah dari tenggorokan, sesak napas yang disertai batuk, rasa tersedak, muntah, nyeri di dada dan tenggorokan segeralah periksakan diri ke dokter.

Wednesday, November 22, 2017

Suntikan epidural untuk operasi ibu melahirkan


Apa Itu Epidural?

Epidural adalah suntikan obat bius yang diberikan di punggung bawah untuk mematikan rasa pada bagian bawah perut sehingga ibu hamil tidak akan merasakan nyeri kontraksi.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan ibu hamil pada proses persalinan, upaya untuk meringankan nyeri kontraksi, menjadi hal yang semakin diperhatikan oleh pusat pelayanan kesehatan masa kini. Ketidaknyamanan nyeri persalinan dapat dikurangi, baik oleh intervensi farmakologis (medis) maupun metode  non-farmakologis (alami). Secara medis, penghilang rasa sakit saat proses melahirkan dapat saja disediakan oleh tim dokter. Salah satu inovasi ilmiah populer yang banyak dipilih oleh ibu hamil sebagai penghilang nyeri persalinan adalah epidural. Sebelum Mums mempertimbangkan atau justru menolak, kenali dulu manfaat dan mitos tentang injeksi pereda nyeri kontraksi ini.

Prosedur Suntikan Epidural

Suntikan anestesi lokal di area bawah punggung ini, menggunakan jarum azhollow. Jarum yang bengkok dan berlubang disuntikkan di antara ruas tulang belakang, lalu masuk ke rongga di bagian luar lapisan yang mengelilingi sumsum tulang belakang. Saat ahli anestesi siap menyuntikkan epidural, Mums akan diminta untuk duduk di tepi tempat tidur dan mencondongkan tubuh sedikit ke depan. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan perlahan hembuskan melalui mulut. Konsentrasikan perhatian pada pernapasan selama proses injeksi.

Cara Kerja Epidural

Bius epidural berisi zat anestesi yang sama dengan yang digunakan untuk membius mulut sebelum gigi diekstraksi. Zat ini mematikan syaraf yang membawa sinyal rasa nyeri dari serviks dan leher rahim agar tak merasakan kontraksi. Epidural kini semakin canggih, tidak menimbulkan mati rasa total pada tungkai dan kaki.

Kapan Epidural Diberikan?

Secara teoritis, epidural diberikan kapan saja salama proses persalinan. Pada umumnya, ibu hamil menerima injeksi epidural ketika leher rahim dalam pembukaan 5-6cm saat kontraksinya semakin kuat. Setelah disuntikkan selama 3-5 menit, sistem saraf mulai dari serviks hingga jalan lahir akan mati rasa. Ibu hamil akan benar-benar mati rasa setelah 10 menit pada area tersebut. Bila pembukaan sudah 8-9 cm, bidan mungkin akan mengatakan sudah terlambat untuk mendapat suntikan epidural. Pada kondisi yang sudah dekat dengan pembukaan 10 tersebut, Mums harus mengatasi kontraksi tanpa epidural karena Si Kecil akan segera lahir.

Manfaat Epidural

Manfaat dari epidural, di antaranya :
  • Ibu hamil tidak mengalami sakit sama sekali.
  • Tidak berefek mengantuk sehingga pikiran tetap jernih.
  • Dapat mengendalikan tekanan darah tinggi.
  • Menurunkan risiko pergeseran otot.
  • Ibu hamil tetap bisa mengejan selama masa persalinan.

Kerugian Epidural

Beberapa kerugian berikut mungkin akan membuat Mums menolak epidural :
  • Mobilitas ibu dapat terganggu. Suntikan obat bius akan membuat ibu hamil tidak terlalu aktif dan susah mendorong bayi selama persalinan normal.
  • Ibu hamil harus diinfus melalui tangan. Hal ini dikarenakan epidural bisa menyebabkan penurunan tekanan darah, memengaruhi aliran oksigen ke bayi. Dengan infus, volume darah dapat ditingkatkan agar tekanan darah kembali normal.
  • Epidural mengakibatkan ibu hamil tidak tahu kapan mesti buang air besar, sehingga tim medis pun harus memasangkan caterer.
  • Ibu yang menerima suntikan epidural, ada kalanya harus diberitahu oelh bidan atau dokter kapan harus mengejan, jika efek epiduralnya belum habis.
  • Epidural bisa membuat persalinan menjadi lebih panjang.
  • Peluang untuk memerlukan bantuan selama persalinan, jauh lebih besar jika ibu hamil mendapat suntikan epidural.
  • Jika jarum suntik masuk lebih jauh dari rongga epidural, akan ada kebocoran cairan selebro-spinal yang mengakibatkan sakit kepala hebat.
  • Ada ibu hamil yang mengalami gangguan buang air kecil setelah mendapatkan injeksi epidural.
  • Tidak semua rumah sakit yang melayani 24 jam untuk pemberian anestesi epidural.
  • Suntikan epidural biasanya tidak disediakan bagi persalinan di rumah.

Kondisi Kehamilan yang Tidak Membutuhkan Injeksi Epidural

Prosedur anestesi epidural selama persalinan tidak diperlukan dalam situasi berikut ini.
  1. Ibu hamil menggunakan pengencer darah.
  2. Jumlah trombosit yang rendah.
  3. Ada pendarahan parah.
  4. Mengalami infeksi pada bagian punggung atau mengalami syok.
  5. Terjadi infeksi darah
  6. Jika pelebaran serviks bahkan tidak mencapai 4-5 cm.
  7. Jarak antara pembukaan yang satu dengan pembukaan-pembukaan selanjutnya berlangsung terlalu cepat hingga diperkirakan ibu hamil tidak punya waktu yang cukup untuk memroses obat.
Pada umumnya, ibu hamil yang mendapatkan anestesi epidural ketika proses melahirkan, akan membutuhkan epidural analgesia setelahnya. Epidural analgesia dibutuhkan jika terjadi masalah di seputar punggung serta pada lokasi yang diberi injeksi epidural anestesi. 
Demikian info yang perlu Mums ketahui tentang prosedur suntikan epidural. Agar informasi ini terserap dengan baik sesuai dengan kondisi kesehatan, konsultasikan semuanya terlebih dahulu pada dokter yang menangani proses persalinan ya, Mums. Selamat menjalani persalinan dengan lancar! (TA/OCH)

Tips Menghilangkan Butil kutil daging di kulit





Banyak orang memiliki kutil ini di tubuhnya. Namanya adalah fibroma, yaitu tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat dan bisa tumbuh pada pria maupun wanita. Area yang berisiko tumbuh fibroma yaitu di leher, ketiak, kaki, selangkangan, kelopak mata, dan daerah lain yang kulitnya rentan bergesekan.

Hingga saat ini belum ada ilmuwan yang bisa menjelaskan secara pasti penyebab pertumbuhannya. Mereka baru menduga bahwa sistem kekebalan tubuh yang melemah adalah pemicu pertumbuhan fibroma.

Banyak orang kemudian menjalani operasi atau membeli obat mahal untuk menghilangkannya. Tetapi sesungguhnya ada satu bahan sederhana yang bisa digunakan untuk menyingkirkannya, yaitu cuka apel.


Tuangkan beberapa tetes cuka apel ke atas kapas, kemudian oleskan ke fibroma yang ingin disingkirkan. Lakukan 2-3 kali sehari. Setelah beberapa hari, fibroma tersebut akan berubah warna menjadi kehitaman dan akhirnya akan lepas sendiri. Tetapi hati-hati, untuk fibroma yang ada di mata atau mulut jangan pernah menggunakan metode ini ya!




MATA RABUN JAUH DAN JERUK NIPIS

Mata minus dan silindris termasuk dalam kelainan refraksi. Mata minus atau Miopia disebut rabun jauh karena berkurangnya kemampuan melihat jauh tapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. Miopia terjadi jika kornea (terlalu cembung) dan lensa (kecembungan kuat) berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga titik fokus sinar yang dibiaskan akan terletak di depan retina. Pada dasarnya, progresivitas rabun jauh akan menjadi stabil mulai usia 20 tahun, artinya minus tidak akan bertambah, atau kalaupun bertambah hanya sedikit. 

Sedangkan Silindris disebut juga astigmatisme, merupakan kelainan refraksi pada kornea atau lensa mata. Hal ini disebabkan karena kelengkungan kornea atau lensa mata tidak seragam.Kelainan reftaksi pada astigmatisme menyebabkan banyangan jatuh tidak pada satu titik, akhirnya menyebabkan benda tampak kabur.Hal ini terjadi karena kelengkungan kornea  atau lensa yang tidak simetris seperti bola.
Koreksi mata minus dan silindris adalah dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak. Untuk miopia dapat dikoreksi dengan memakai lensa minus/negatif ukuran teringan yang sesuai untuk mengurangi kekuatan daya pembiasan di dalam mata. Sedangkan untuk silidris dapat menggunakan lensa silindris. Pemberian lensa silinder memang tidak bersifat merubah bentuk bola mata yang sudah ada, tetapi membantu agar sinar yang masuk ke mata menjadi dibiaskan pada satu titik fokus dan kemudian objek yang dilihat menjadi jelas.  
Sedangkan satu-satunya cara untuk mengurangi minus dan silindris dengan tindakan medis adalah dengan melakukan pembedahan pada kornea mata, yaitu salah satunya dengan metode Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis (LASIK).
Untuk mencegah penambahan minus, sebaiknya pasien juga menjalani gaya hidup sehat bagi mata, seperti mengatur jarak baca 40 - 45 cm dengan cahaya yang cukup, mengistirahatkan mata setiap kali melakukan kegiatan membaca buku atau menggunakan komputer, serta makan makanan yang banyak mengandung vitamin A.
Tetes Mata Jeruk Nipis
Pengunaan tetes mata dengan bahan jeruk nipis tidak dianjurkan karena jeruk nipis mengandung asam sitrat yang malah dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan lapisan matasehingga menyebabkan keluhan mata buram, merah, nyeri dan bengkak. Cairan yang berifat asam dapat menyebabkan trauma pada mata yang masuk ke dalam kegawatdaruratan. Jika mata terkena cairan jeruk nipis sebaiknya langsung bilas mata dengan air bersih yang mengalir dan segera periksakan kondisi mata ke dokter spesialis mata. Oleh sebab itu kami tidak menyarankan penggunaan jeruk nipis untuk tetes mata.
Jeruk nipis memang mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan bagi mata. Vitamin C dapat mengurangi risiko kekeruhan pada lensa mata (katarak) dan degenerasi makula. Cara terbaik untuk mencukupi kebutuhan vitamin C sehari-hari sangatlah mudah. Vitamin C banyak terdapat di buah-buahan seperti jeruk, jeruk nipis, stroberi, pepaya, anggur, tomat dsbnya. Anda dapat mengkonsumsi vitamin C dalam bentuk buah potong segar atau dalam bentuk jus/minuman, namun bukan dalam bentuk tetes mata.
Untuk menjaga kesehatan mata konsumsi makanan yang mengandung vitamin C saja tidak akan memiliki pengaruh banyak pada kesehatan mata, harus dibarengi dengan vitamin lainnya seperti Vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan syaraf mata dan berperan dalam penglihatan malam/gelap, Omega 3, Vit E, Zinc dan selenium.

Monday, November 20, 2017

DEPRESI

depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang terjadi sedikitnya selama dua minggu atau lebih yang memengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati (mood) dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Ketika mengalami depresi kita akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya menghibur, dan menyalahkan diri sendiri.
Ketika mengalami depresi, suasana hati yang sedih bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.


Banyak orang yang menganggap depresi adalah sesuatu yang sepele dan bisa hilang dengan sendirinya, padahal sebenarnya, depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekadar perubahan emosi sementara. depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan cepat atau secara langsung.
Akibat depresi, kegiatan sehari-hari seperti bersekolah atau bekerja menjadi tidak menyenangkan. Bahkan, untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain maupun keluarga sendiri terasa begitu berat. depresi bisa membuat Anda merasa hidup ini tidak ada gunanya, bahkan dapat memicu penderita untuk melakukan bunuh diri.
Menurut catatan WHO, setidaknya 350 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi dan lebih dari 800 ribu orang meninggal bunuh diri akibat depresi. Masih banyak penderita depresi yang tidak mengakui kondisi mereka, sehingga tidak pernah ditangani atau setidaknya dibicarakan. depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.
Sedangkan di Indonesia sendiri, penyebab kematian akibat depresi menduduki peringkat ke delapan dengan menyumbang 3 persen dari total angka kematian.
depresi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti gangguan depresi persisten, depresi perinatal, gangguan bipolar, depresi mayor, gangguan afektif musiman, depresi psikotik. Penjelasan lebih lanjut bisa Anda lihat di laman gejala depresi.

Gejala yang Muncul pada Penderita depresi

Gejala dan juga pengaruh depresi berbeda-beda pada berbagai orang. Berikut ini adalah beberapa gejala psikologis yang muncul akibat depresi:
  • Kehilangan selera untuk menikmati hobi.
  • Merasa bersedih secara berkepanjangan.
  • Mudah merasa cemas.
  • Merasa hidup tidak ada harapan.
  • Mudah menangis.
  • Merasa sangat bersalah, tidak berharga, dan tidak berdaya.
  • Tidak percaya diri.
  • Menjadi sangat sensitif atau mudah marah terhadap orang di sekitar.
  • Tidak ada motivasi untuk melakukan apa pun.
  • Berpikir atau mencoba bunuh diri.
Gejala fisik akibat depresi:
  • Badan selalu merasa lelah.
  • Gangguan pada pola tidur.
  • Merasakan berbagai rasa sakit.
  • Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.
  • Bergerak atau berbicara lebih lambat.
  • Merasa tidak bisa beristirahat atau kesulitan untuk duduk diam.
  • Berat badan berubah.
  • Sakit kepala.
  • Mengalami kram.
  • Gangguan pencernaan tanpa sebab fisik yang jelas.
Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, depresi bisa mengganggu hubungan dengan orang di sekitar Anda. Untuk depresi yang berat atau parah, depresi bisa berakibat pada hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri.
Ketika merasakan beberapa gejala depresi yang dialami hampir seharian dan berlangsung setiap hari selama dua minggu, segera temui dokter agar proses pemulihan bisa dimulai dan dilakukan sepenuhnya.

Penyebab dan Faktor Risiko depresi

Tidak ada satu pun penyebab depresi secara spesifik. depresi terpicu oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu genetik, biologis, lingkungan dan faktor psikologis. Jika di dalam riwayat kesehatan keluarga Anda terdapat orang yang menderita depresi, maka terdapat kecenderungan bagi Anda untuk mengalaminya juga.
Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya depresi antara lain:
  • Kejadian tragis atau signifikan seperti kehilangan seseorang atau pun pekerjaan.
  • Kehamilan dan/atau melahirkan.
  • Masalah keuangan.
  • Terisolasi secara sosial.
  • Trauma masa kecil.
  • Ketergantungan terhadap narkoba dan/atau alkohol.
Selain hal-hal di atas, beberapa kondisi medis yang berlangsung lama dan mengancam hidup juga bisa memicu depresi pada penderitanya, seperti penyakit jantung koroner, atau kanker. Kelenjar tiroid yang kurang aktif, atau cedera kepala minor yang merusak kelenjar kecil basal otak (pituitary gland) bisa menimbulkan beberapa gejala seperti sangat kelelahan dan kehilangan libido, keadaan ini yang kemudian dapat menimbulkan depresi.

Pengobatan pada depresi

Teknik pengobatan dan perawatan depresi sangat tergantung kepada jenis dan penyebab dari depresi yang dialami. Terdapat berbagai jenis obat antidepresan yang penggunaannya diresepkan oleh dokter, dan beberapa penanganan yang bisa dilakukan sendiri.
Perubahan hidup seperti sering berolahraga dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol dapat memberikan keuntungan bagi penderita depresi. Anda juga bisa bergabung dengan kelompok-kelompok terapi untuk berbagi cerita dan saling memberi dukungan.
Akibat dari depresi yang paling parah adalah kecenderungan untuk melakukan bunuh diri. Cobalah untuk selalu berbagi cerita kepada orang-orang terdekat Anda tentang masalah yang sedang dihadapi. Penderita juga sangat disarankan untuk menemui dokter, terutama jika depresi telah berlangsung lama atau parah. Makin dini penanganan depresi, kemungkinan pemulihan secara menyeluruh bisa didapatkan.
Merasa sedih dan depresi memang mirip, bahkan tanda atau gejalanya hampir sama. Kesedihan adalah reaksi alami dan normal dari manusia ketika kehilangan sesuatu atau sedang menghadapi masa-masa sulit. Reaksi perasaan sedih yang normal bisa membaik seiring waktu, tapi pada kasus depresi, penderita merasa sedih secara berkelanjutan atau bahkan memburuk.
Selain rasa sedih yang berkelanjutan, penderita depresi juga merasa putus asa dan tidak bisa berpikir positif tentang masa depan. depresi akan berdampak kepada produktivitas penderitanya, dan kepada hubungan sosial dengan orang-orang terdekatnya juga.
Penderita depresi akan merasa kesulitan dalam bekerja dengan baik. Mereka juga menjauhi kegiatan sosial atau bahkan mengasingkan diri sepenuhnya. Bahkan, depresi bisa membuat kita tidak bisa menikmati hobi atau kegiatan yang sebelumnya disukai. Keluarga dan orang-orang terdekat cenderung dijauhi.
Berikut ini adalah gejala psikologis akibat depresi yang diderita:
  • Selalu dibebani rasa bersalah
  • Merasa putus asa
  • Selalu merasa cemas
  • Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan
  • Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis
  • Perasaan khawatir yang berlebihan
  • Merasa sangat rendah diri
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan
  • Pemikiran yang lambat
  • Tidak ada motivasi hidup dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan, serta berkeinginan untuk bunuh diri
  • Tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup
Sedangkan gejala fisik yang ditimbulkan depresi adalah:
  • Selalu merasa kelelahan
  • Rasa sakit atau nyeri tanpa alasan yang jelas
  • Perubahan siklus menstruasi pada wanita
  • Gangguan pola tidur
  • Konstipasi
  • Pergerakan tubuh dan cara bicara yang lebih lambat dari biasanya
  • Tidak ada gairah seksual
  • Sulit berkonsentrasi dan susah mengingat
  • Kehilangan selera makan dan berat badan menurun
Pengaruh depresi berbeda-beda. Berikut perbedaan pengaruh depresi berdasarkan jenis kelamin dan usia penderita:
  • Wanita. depresi lebih sering diderita diantara para wanita daripada diantara para pria. Tidak semua wanita akan mengalami gejala depresi yang sama, namun rata-rata akan merasakan kesedihan, merasa tidak berharga, dan merasa bersalah. Faktor biologis, siklus hidup, hormonal, serta psikososial menjadi hal yang mendorong wanita mengalami depresi.
  • Pria. Pada umumnya, gejala depresi yang dialami pria berbeda dari wanita. Pria biasanya akan merasa sangat lelah, frustasi, mudah tersinggung, kehilangan minat terhadap sesuatu yang pernah disukainya, serta kesulitan tidur.
  • Anak. Anak yang mengalami depresi mungkin akan berpura-pura tidak sehat, menolak pergi ke sekolah, ingin selalu berdekatan dengan orang tuanya, atau bahkan khawatir orang tuanya akan meninggal. Karena perilaku normal pada setiap perkembangan anak berbeda, maka sangat sulit menilai apakah anak hanya rewel untuk sementara atau sedang menderita depresi.
  • Remaja. Pada fase ini, biasanya seseorang sedang membentuk identitas diri yang terpisah dari orang tuanya. Remaja yang mengalami depresi biasanya akan merajuk, bermasalah di sekolah, merasa cemas, mengalami gangguan pola makan, mudah tersinggung, menggunakan zat terlarang atau mengonsumsi minuman beralkohol, serta merasa tidak dimengerti oleh orang lain. Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri.
  • Orang berusia lanjut. depresi pada orang yang sudah berusia lanjut akan sulit untuk diamati, karena gejalanya berbeda dan tidak tampak dengan jelas. Ketika menderita depresi, orang berusia lanjut akan terlihat kelelahan, kesulitan tidur, menggerutu, dan mudah tersinggung.
Ada beberapa tipe gangguan depresi yaitu:
  • Gangguan depresi persisten (dysthymia), mengalami suasana hati tertekan yang bertahan setidaknya dua tahun. Penderita gangguan ini mungkin menderita gejala-gejala depresi mayor yang tidak parah.
  • depresi perinatal, adalah depresi yang biasa terjadi pada wanita berkaitan dengan masa kehamilan dan setelah Hanya sebagian kecil wanita yang baru melahirkan mengalami depresi.
  • depresi psikotik, depresi jenis akan terjadi saat seseorang sedang mengalami depresi parah ditambah menderita keadaan psikotik seperti mengalami delusi atau halusinasi.
  • Gangguan bipolar. Kondisi ini memang berbeda dengan depresi, namun penderita gangguan bipolar biasanya akan mengalami depresi selama beberapa waktu. Penderita bipolar bisa merasa sedih atau depresi pada tingkatan ekstrem. Sebaliknya, dia juga bisa merasa bahagia secara berlebihan.
  • depresi mayor. Gejala depresi parah yang bisa mengganggu kemampuan penderita untuk bekerja, tidur, belajar, makan, dan menikmati hidup. Suatu episode yang dapat terjadi hanya sekali seumur hidup seseorang, namun orang lain bisa mengalami beberapa episode depresi tersebut.
Penyebab spesifik depresi tidak diketahui dan faktor pemicu munculnya depresi bisa berbeda-beda. Kombinasi beberapa faktor penyebab mengakibatkan munculnya depresi, antara lain genetik, biologis, lingkungan dan faktor psikologis. depresi biasanya tidak disebabkan oleh satu kejadian saja.
depresi bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi risiko mengalami depresi meningkat seiring dengan usia.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya depresi:
  • Kejadian yang menimbulkan trauma. Banyak kejadian bisa mengakibatkan depresi. Orang terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kejadian yang menimbulkan trauma. Jika tidak bisa menerimanya, orang akan lebih berisiko mengalami depresi. Beberapa contoh kejadiannya adalah penyiksaan atau pelecehan, kematian seseorang yang dikasihi, kesepian akibat terisolasi, masalah dalam hubungan (pernikahan, persahabatan, keluarga, percintaan, dan rekan kerja), serta kesulitan ekonomi.
  • Penyakit serius. Terkadang depresi muncul secara bersamaan atau sebagai reaksi dari penyakit yang serius. Beberapa penyakit kronis dan mengancam nyawa bisa meningkatkan risiko terjadinya depresi. Contohnya HIV/AIDS, penyakit jantung koroner, diabetes, dan kanker.
  • Kepribadian. Merasa rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, dan ketergantungan pada orang lain bisa berakibat kepada munculnya depresi. Kepribadian seperti ini bisa diturunkan dari orang tua. Pengalaman yang dialami dan cara asuhan orang tua juga berperan dalam kepribadian seseorang.
  • Faktor keturunan atau riwayat kesehatan keluarga. Terdapat keluarga yang memiliki sejarah depresi, gangguan bipolar, kecanduan alkohol,dan kecenderungan bunuh diri bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi.
  • Setelah melahirkan. Perubahan hormon dan juga fisik pada wanita setelah melahirkan sangat berpengaruh dalam pola pikir wanita tersebut. Ditambah lagi, penambahan tanggung jawab serta kehidupan baru karena adanya sang bayi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya depresi pascakelahiran.
  • Minuman keras dan narkoba. Banyak orang berusaha melarikan diri dari permasalahannya dengan minum minuman beralkohol atau menggunakan narkoba. Justru, penting untuk diketahui bahwa minuman beralkohol dianggap sebagai obat depresan kuat, sehingga memicu dan memperparah depresi yang dialami.
  • Obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan bisa meningkatkan risiko Anda terkena depresi. Misalnya obat tidur, obat untuk hipertensiobat untuk mengatasi jerawat, dan kortikosteroid. Tanyakan kepada dokter tentang efek samping obat-obatan dan jika ingin berhenti mengonsumsi obat, tanyakan pada dokter terlebih dahulu.

MENGOBATI


Sebelum menentukan langkah pengobatan, dokter akan menanyakan beberapa hal tentang kondisi mental dan juga mengenai kondisi kesehatan Anda secara umum. Dokter akan bertanya seputar gejala-gejala depresi yang Anda alami dan menyelidiki apa saja pemicu-pemicunya. Selain konsultasi secara lisan, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memastikan bahwa gejala yang terjadi adalah akibat depresi dan bukan masalah kesehatan seperti gangguan keseimbangan hormon tiroid.
Terkadang, saat seseorang mengalami depresi, mereka sulit membayangkan ada pengobatan yang bisa membantu. Pada kenyataannya, depresi akan lebih mudah disembuhkan jika lebih cepat ditangani. Bersikaplah terbuka kepada dokter Anda.
Penanganan yang dilakukan oleh dokter tergantung kepada jenis dan penyebab depresi yang sedang diderita.

Penanganan Sendiri

Jika depresi tergolong ringan, yaitu depresi dengan gejala-gejala yang tidak terlalu mengganggu rutinitas sehari-hari penderitanya, penanganan sendiri bisa cukup efektif. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri untuk menangani depresi. Langkah-langkah yang bisa dijalankan sendiri adalah:
  • Belajar tentang depresi. Memahami lebih jauh tentang penyakit yang dialami bisa membantu dan memotivasi Anda dalam menjalani pengobatan yang dilakukan. Agar keluarga memberikan dukungan sepenuhnya, mintalah mereka mempelajari tentang depresi.
  • Berolahraga. Kegiatan ini bisa membantu mengurangi gejala depresi. Lakukan olahraga seperti berjalan, berenang, lari, berkebun atau aktivitas fisik lainnya. Fungsi utama berolahraga adalah meningkatkan rasa kepercayaan diri dan mengurangi perasaan cemas serta sedih. Selain itu, olahraga juga mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang.
  • Tidur secukupnya. Tidur yang cukup juga sangat penting bagi kesehatan mental dan juga fisik.
  • Meditasi atau yoga. Kegiatan ini bisa membantu dalam hal relaksasi. Dengan belajar cara mengendalikan dan menenangkan pikiran, gejala depresi bisa menjadi lebih ringan.
  • Menghindari minuman beralkohol dan narkoba. Rokok, minuman beralkohol, maupun narkoba pada awalnya mungkin terlihat membantu, sebenarnya ini hanya akan menambah masalah untuk jangka panjang.
  • Komunitas pendukung. Membicarakan masalah Anda dengan sekelompok orang dengan pengalaman yang sama bisa mengurangi beban yang dirasakan. Anda bisa memulai dengan berbicara dengan teman atau keluarga terdekat. Cari tahu tentang kelompok pendukung di daerah Anda.
Ketika Anda mengalami depresi, usahakan untuk membicarakan apa pun yang Anda rasakan dengan orang dekat Anda. Setidaknya Anda bisa menjelaskan kepada dokter yang menangani. Jangan pernah membuat keputusan apa pun saat Anda merasa sedih atau sedang mengalami gejala-gejala depresi.

Psikoterapi

Selain perubahan gaya hidup dan relaksasi, berikut ini adalah beberapa pilihan terapi yang umumnya digunakan untuk mengatasi depresi:
  • Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Diterapkan pada orang-orang yang tersandera oleh pola pikir tertentu yang merugikan mereka. Sebagai contoh, ada seorang wanita yang sangat tidak percaya diri dan tidak berani melakukan apa pun karena sejak kecil ibunya sering mengkritik. CBT akan membantunya untuk melepaskan diri dari pikiran dan perasaan negatif akibat hal tersebut dan menggantinya dengan respons positif seperti “saya wanita mandiri yang dapat mencapai apa pun yang saya inginkan.”
  • Problem-Solving Therapy (PST)
PST bisa meningkatkan kemampuan penderita untuk menghadapi pengalaman yang membuatnya tertekan, khususnya bagi penderita depresi yang sudah tua. Penderita akan diminta untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan mendapatkan solusi-solusi realistis melalui proses yang bertahap.
  • Interpersonal Therapy (IPT)
Prinsip dasar IPT adalah bahwa meningkatkan pola komunikasi dan interaksi dengan orang lain yang dapat membantu meringankan depresi. IPT membantu menganalisis penyebab konflik dengan orang lain seperti pertengkaran dengan anggota keluarga atau konflik dengan rekan kerja.
  • Terapi Psikodinamis
Terapi ini membantu memahami bagaimana emosi memengaruhi perilaku pengidap depresi. Pasien akan dibantu untuk memahami dan mencari jalan keluar atas masalahnya.
  • Terapi Stimulasi Otak.
Jika pemberian obat-obatan tidak mengurangi gejala-gejala depresi, maka dokter bisa melakukan terapi elektrokonvulsif (ECT) pada penderita. Berdasarkan hasil penelitian terakhir, ECT dapat membuat penderita depresi berat merasa lebih baik. Penderita tidak merasakan nyeri saat menjalani ECT, karena yang disalurkan pada otak adalah impuls elektrik, namun bisa menimbulkan efek samping seperti kebingungan, disorientasi dan hilang ingatan. Efek samping ini bisa hanya sebentar saja, atau bisa lebih lama.
Terapi-terapi di atas umumnya dilakukan oleh psikiater, psikolog atau ahli terapis.

Obat-obatan yang Dipakai Untuk Mengatasi depresi

Selain penanganan sendiri, depresi juga bisa ditangani dengan obat-obatan. Terutama untuk kasus depresi yang lebih parah, langkah-langkah di atas akan perlu ditunjang dengan obat-obatan berikut:
  • Antidepresan. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala-gejala depresi. Ada banyak pilihan obat antidepresan. Obat ini diberikan sesuai resep dokter. Tingkat keberhasilan dan dampak dari obat antidepresan berbeda-beda pada tiap orang. Contoh obat antidepresan adalah fluoxetin, citalopram dan amitriptylin. Pemakaian obat antidepresan umumnya akan memerlukan pemantauan dokter secara teratur, terutama pada awal pemakaian. Biasanya, obat antidepresan membutuhkan waktu 2 hingga 4 minggu untuk bekerja dan mulai menghilangkan gejala yang dirasakan penderita.
  • Lithium. Obat ini mungkin akan disarankan dokter jika antidepresan tidak cukup kuat untuk meredakan gejala depresi yang dirasakan. Lithium bisa berubah menjadi racun jika kadarnya terlalu tinggi di dalam darah. Oleh karena itu, penderita yang mengonsumsi lithium perlu melakukan tes secara teratur untuk mengawasi tingkat lithium dalam darah.
Penyakit depresi yang parah dan tidak ditangani dapat menyebabkan penderita kehilangan motivasi untuk hidup dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Usahakan untuk membicarakan masalah apa pun dengan orang-orang terdekat Anda atau dengan dokter. Kenali gejala-gejala depresi jika terjadi pada orang-orang di sekitar Anda. Makin cepat penanganan dan pengobatan yang dilakukan, maka peluang kesembuhan secara menyeluruh menjadi lebih tinggi.