Ramadan menjadi penyelamat bagi sebagian besar penghuni Grenfell Tower yang terlalap api Rabu (14/6). Hal itu disampaikan salah satu saksi yang tinggal dekat dengan apartemen.
“Jika bukan karena Ramadan, korban pasti lebih banyak, karena mereka semua tertidur,” kata Ahmad Chellat kepada Sky News, dikutip Independent.
“Tapi saat Ramadan, banyak yang terbangun dini hari untuk sahur, sehingga mereka lebih mudah menyelamatkan diri ketika kebakaran terjadi,” tambahnya.
Selain itu, Chellat menambahkan suasana berubah kacau balau ketika dia berusaha membantu penghuni keluar dari gedung apartemen yang terbakar.
“Di luar belum ada garis pengamanan polisi, kami berlari menuju gedung dan kami bisa melihat orang-orang melambai dan berteriak minta tolong dari jendela,” paparnya.
Responden Darurat tiba di lokasi kejadian sekitar 6 menit setelah alarm kebakaran berbunyi dan sekitar 200 petugas diterjunkan guna memadamkan api
Para korban selamat pun mengucapkan apresiasi mereka pada warga Muslim yang membantu mereka menyelamatkan diri.
“Jika bukan karena remaja Muslim yang datang dari masjid untuk membantu, akan banyak sekali korban jiwa,” kata salah seorang wanita yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Mereka adalah yang pertama tiba di lokasi, memberi bantuan serta air segar bagi penghuni yang terlalu banyak menghirup asap. Mereka juga yang memberi tahu polisi dan pemadam kebakaran,” paparnya.
Kebakaran besar yang melanda apartemen Grenfell Tower setinggi 27 lantai itu menelan 12 korban jiwa dan melukai 74 lainnya. Sebanyak 200 petugas dan 40 mobil pemadam kebakaran diturunkan guna mengatasi si jago merah yang melalap gedung. Hingga kini penyebab kebakaran belum diketahui.
