Tuesday, February 28, 2017

Sahabat Kelapa Indonesia : Potensi Kelapa Inhil Terbesar Se-Indonesia

Tembilahan I --- Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir mengapresiasi semua pihak berupaya meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan petani kelapa.

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir H Said Syarifuddin saat bertemu para pemerhati dan pelaku usaha yang terhimpun dalam Sahabat Kelapa Indonesia, Senin malam (27/2/17) di salah satu rumah makan di Kota Tembilahan.

Sekda mengharapkan, kedatangan para pemerhati dan pelaku ini memberikan dampak positif bagi perkembangan perkelapaan dan kesejahteraan petani kelapa di Inhil.

"Pemkab Inhil tentu saja menyambut baik kedatangan para pemerhati dan pelaku usaha yang tergabung dalam Sahabat Kelapa Indonesia ini, sehingga mampu membawa dampak positif bagi perkembangan perkebunan kelapa dan kesejahteraan petani," ungkap Sekda.

Disebutkan, Sahabat Kelapa Indonesia mengakui potensi kelapa di Kabupaten Inhil sangat besar dibandingkan dengan daerah penghasil kelapa lainnya di Indonesia.

Kedatangan para pengusaha ini selain dalam penjajakan investasi di Inhil, mereka juga berkomitmen untuk mensejahterakan petani kelapa.

Kedatangan mereka juga dalam rangka persiapan Kabupaten Inhil sebagai tuan rumah Hari Kelapa Dunia pada bulan September 2017 mendatang. Kedatangan mereka untuk melihat persiapan-persiapan Inhil menghadapi Peringatan Hari Kelapa Dunia yang akan dihadiri oleh perwakilan dari 18 negara tersebut.

Mauridim Simpala dari Sahabat Kelapa Indonesia mengatakan bahwa kedatangan mereka ke Inhil untuk membantu menfasilitasi masyarakat terkait kelapa atau stake holder kelapa,  seperti pengusaha dan pemerhati kelapa untuk melihat potensi kelapa di Inhil.

"Dalam rombongan kami ada beberapa kalangan, seperti pengusaha, baik pengusaha gula, sabut kelapa dan seterusnya dan para pemerhati kelapa. Kami berharap potensi kelapa  Inhil yang sangat besar ini dapat lebih terekspose ke masyarakat Indonesia," sebutnya.

Sedangkan Wardoyo dari Asian and Pacific Coconut Community (APCC) menjelaskan, jika APCC adalah sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara produsen kelapa di seluruh dunia. APCC saat ini memiliki 18 negara sebagai anggota.

APCC bertujuan untuk mempromosikan, mengoordinasi semua aktivitas industri kepala yang berhubungan dengan kesejahteraan petani-petani kecil, juga terlibat dalam pengembangan industri itu sendiri termasuk produksi, pemrosesan dan pemasaran produk-produk yang berasal dari kelapa.

Dinyatakan, Inhil sebagai Kabupaten dengan luas kebun kelapa terluas di Indonesia bahkan dunia menyatakan dengan potensi tersebut Kabupaten Inhil sangat layak untuk menjadi tuan rumah Hari Kelapa Dunia.

"Peringatan Hari Kelapa Dunia bertujuan untuk membangkitkan kembali kesadaran bahwa pentingnya kelapa di perhatikan, investasi kelapa digalakkan, yang akhirnya kesejahteraan petani kelapa bisa ditingkatkan," katanya.

Produk Kelapa Mencapai 25-30 ribu Per buah 

Sementara itu, Charly Angkiriwang dari PT Tulus Agri mengaku sudah 20 tahun fokus di pertambahan nilai kelapa, bagaimana produk kelapa itu disukai masyarakat dan bernilai tinggi.

"Saya disini mewakili pengusaha. Dari pengalaman kami,  produk kelapa itu bisa dinilai Rp 25-30 ribu perbuah kelapa," katanya.

Setelah datang ke Inhil,  Ia mengatakan bahwa Inhil memiliki potensi yang sangat besar.  Dengan luas kebun kelapa di Inhil yang lebih luas dari seluruh Kelapa yang ada di India, maka Inhil memiliki potensi yang sangat besar. 

Apalagi saat ini produk kelapa sangat diminati oleh dunia. Saat ini sudah banyak negara yang kontak kami untuk kerjasama di bidang kelapa ini, " imbuhnya. (Beni/Diskominfo)


Sahabat Kelapa Indonesia : Potensi Kelapa Inhil Terbesar Se-Indonesia

Tembilahan, (puterariau.com) I --- Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir mengapresiasi semua pihak berupaya meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan petani kelapa.

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir H Said Syarifuddin saat bertemu para pemerhati dan pelaku usaha yang terhimpun dalam Sahabat Kelapa Indonesia, Senin malam (27/2/17) di salah satu rumah makan di Kota Tembilahan.

Sekda mengharapkan, kedatangan para pemerhati dan pelaku ini memberikan dampak positif bagi perkembangan perkelapaan dan kesejahteraan petani kelapa di Inhil.

"Pemkab Inhil tentu saja menyambut baik kedatangan para pemerhati dan pelaku usaha yang tergabung dalam Sahabat Kelapa Indonesia ini, sehingga mampu membawa dampak positif bagi perkembangan perkebunan kelapa dan kesejahteraan petani," ungkap Sekda.

Disebutkan, Sahabat Kelapa Indonesia mengakui potensi kelapa di Kabupaten Inhil sangat besar dibandingkan dengan daerah penghasil kelapa lainnya di Indonesia.

Kedatangan para pengusaha ini selain dalam penjajakan investasi di Inhil, mereka juga berkomitmen untuk mensejahterakan petani kelapa.

Kedatangan mereka juga dalam rangka persiapan Kabupaten Inhil sebagai tuan rumah Hari Kelapa Dunia pada bulan September 2017 mendatang. Kedatangan mereka untuk melihat persiapan-persiapan Inhil menghadapi Peringatan Hari Kelapa Dunia yang akan dihadiri oleh perwakilan dari 18 negara tersebut.

Mauridim Simpala dari Sahabat Kelapa Indonesia mengatakan bahwa kedatangan mereka ke Inhil untuk membantu menfasilitasi masyarakat terkait kelapa atau stake holder kelapa,  seperti pengusaha dan pemerhati kelapa untuk melihat potensi kelapa di Inhil.

"Dalam rombongan kami ada beberapa kalangan, seperti pengusaha, baik pengusaha gula, sabut kelapa dan seterusnya dan para pemerhati kelapa. Kami berharap potensi kelapa  Inhil yang sangat besar ini dapat lebih terekspose ke masyarakat Indonesia," sebutnya.

Sedangkan Wardoyo dari Asian and Pacific Coconut Community (APCC) menjelaskan, jika APCC adalah sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara produsen kelapa di seluruh dunia. APCC saat ini memiliki 18 negara sebagai anggota.

APCC bertujuan untuk mempromosikan, mengoordinasi semua aktivitas industri kepala yang berhubungan dengan kesejahteraan petani-petani kecil, juga terlibat dalam pengembangan industri itu sendiri termasuk produksi, pemrosesan dan pemasaran produk-produk yang berasal dari kelapa.

Dinyatakan, Inhil sebagai Kabupaten dengan luas kebun kelapa terluas di Indonesia bahkan dunia menyatakan dengan potensi tersebut Kabupaten Inhil sangat layak untuk menjadi tuan rumah Hari Kelapa Dunia.

"Peringatan Hari Kelapa Dunia bertujuan untuk membangkitkan kembali kesadaran bahwa pentingnya kelapa di perhatikan, investasi kelapa digalakkan, yang akhirnya kesejahteraan petani kelapa bisa ditingkatkan," katanya.

Produk Kelapa Mencapai 25-30 ribu Per buah 

Sementara itu, Charly Angkiriwang dari PT Tulus Agri mengaku sudah 20 tahun fokus di pertambahan nilai kelapa, bagaimana produk kelapa itu disukai masyarakat dan bernilai tinggi.

"Saya disini mewakili pengusaha. Dari pengalaman kami,  produk kelapa itu bisa dinilai Rp 25-30 ribu perbuah kelapa," katanya.

Setelah datang ke Inhil,  Ia mengatakan bahwa Inhil memiliki potensi yang sangat besar.  Dengan luas kebun kelapa di Inhil yang lebih luas dari seluruh Kelapa yang ada di India, maka Inhil memiliki potensi yang sangat besar. 

Apalagi saat ini produk kelapa sangat diminati oleh dunia. Saat ini sudah banyak negara yang kontak kami untuk kerjasama di bidang kelapa ini, " imbuhnya. (Beni/Diskominfo)


Kepala Bapenda Pekanbaru, Azharisman Rozie : " Wajib Pajak Harus Jujur Bayar Pajak"

PuteraRiau.com, PEKANBARU I --- Dalam usaha mencapai target Bapenda Kota Pekanbaru untuk mendapatkan PAD 800 Milyar, maka Pihak Bapenda jemput bola kepada pelaku usaha. Hingga saat ini,  Badan Pendapatan Pajak Daerah (Bapenda) Pekanbaru menemukan lima Hotel lakukan kecurangan saat membayar pajak. Bapenda akan bertindak tegas memberikan sanksi denda bagi lima pengelola hotel Tersebut. 

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Drs. H. Azharisman Rozie Msi  mengatakan bahwa Bapenda telah menyerahkan penghitungan pajak hotel ke masing-masing wajib pajak. Ternyata jumlah pajak yang disetor lima hotel tersebut  tidak sesuai dengan jumlah kunjungan atau okupansinya. Kemudian Tim Bapenda mengkaji kembali besaran pajak yang semestinya dibayarkan wajib pajak tersebut. Setelah dilakukan, ternyata terbukti lima hotel tersebut tidak jujur dalam membayar kewajibannya. 

Rozie sampaikan, kelima hotel tersebut sudah diberi sanksi berupa denda mulai ratusan juta hingga satu miliar. "Total denda yang dibayar lima hotel itu kita berhasil kumpulkan, pajak yang tidak mereka setor senilai Rp 3 miliar," ujar Rozie.

Untuk itu Rozie meminta agar para wajib pajak khususnya pelaku usaha jujur bayar pajak. Rozie juga katakan Tim Bapenda akan melakukan pengawasan ketat untuk tahun 2017 ini.

"Kita dalam tahun 2017 ini terus gencar melakukan pengawasan.  Hal ini, salah satu cara kita untuk meningkatkan PAD, " tutup Rozie. (dil/kominfo)


Polres Inhil Bingung Putuskan Kasus Perusakan Rumah Seorang Guru Oleh Indomobil Finance

Tembilahan I ---- Berhati-hatilah anda saat ini kalau hendak mengambil motor kredit di leasing Indomobil Finance Tembilahan. Karena perusahaan leasing itu bisa main hakim sendiri dengan dalil pasal-pasal hukum sesuai seleranya. Pasalnya hal ini menimpa pada seorang guru PNS di Jalan Pelajar Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Rumah Yusnida, dibobol oleh kolektor leasing tersebut pada saat ia mengajar di sekolah.
Kepada redaksi Putera Riau, Yusnida mengatakan bahwa kejadian bermula pada 17 Januari 2017 lalu, seorang petugas kolektor dari Indomobil Finance mendatanginya menanyakan perihal pembayaran kredit motor yang menunggak hampir 3 bulan. Kolektor Indomobil Finance yang diketahui bernama Fajriansyah atau Aji itu datang ke SDN 08 Tembilahan Hulu. 
"Ia menjumpai saya sambil berkata bu saya mau menarik motor. Lalu saya jawab jangan dulu, waktu itu saya minta tempo waktu sampai besok pagi, kalau tidak terbayar besok, kamu tariklah," jelas Yusnida. Setelah beberapa saat pembicaraan usai dan ia permisi pergi tanpa ada permasalahan.
Namun siangnya, ketika Yusnida pulang dari mengajar, sekitar pukul 12.30 WIB, ia sangat kaget melihat rumahnya sudah tidak terkunci lagi. Pintu rumahnya rusak dibobol orang, motorpun sudah lesap tidak ada lagi ditempatnya. Yusnida langsung menghubungi salah seorang kolektor yang bernama Firdaus alias Daus. 
"Kamu yang mengambil motor ya ? Iya jawab Daus. Bagaimana kamu bisa mengambil motor sedangkan rumah dikunci sementara motor tidak dikunci stang, kalau begitu kamu sama saja seperti maling, masuk ke rumah orang diam-diam merusak kunci pintu rumah orang, kalau begitu kamu saya laporkan ke Polisi. Laporlah, tantang Daus saat itu pada saya," beber Yusnida lagi.
Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, Yusnida datang melapor ke Polres Inhil dengan bermacam-macam pertanyaan dari pihak Polres. "Banyak pertanyaan, bermacam-macam, pening dibuatnya, barulah saya dibuatkan laporan dengan menjawab beberapa pertanyaan dalam berita acara," katanya.
Selanjutnya pada tanggal 18 Januari 2017, sekitar pukul 09.00 pagi Yusnida kembali dijemput oleh anggota Polres Inhil yang bernama Boykey. "Bu, dipanggil komandan, dan langsung saya dibonceng ke Mapolres. Sampai di Polres jumpa dengan Kanit Hermanto. Lalu dia bertanya pada saya, ibu ada ambil kredit motor ya ? Udah menunggak 3 bulan tapi tak berturut Pak, jawab saya. Lalu Pak Hermanto bertanya lagi ada dapat surat teguran pertama, kedua atau ketiga bu ? Tidak ada Pak, jawab saya lagi," urai Yusnida menceritakan.
Namun beberapa hari berikutnya, Yusnida kembali dihubungi pihak Polres Inhil yang mengatakan bahwa pelaku sudah dilepas dengan alasan pihak Polisi tidak bisa menahan lebih dari 1X24 jam. Menurut informasi yang diberikan pada Yusnida, Indomobil Finance memiliki sertifikat Prodesia, yakni pihak leasing diperbolehkan mengambil motor baik di halaman maupun di dalam ruangan. Hanya saja, menurut Yusnida itu semestinya harus sepengatuhan pemilik rumah. "Kalau saat orang tak ada di rumah, sama saja itu maling," sebutnya.
Tak puas karena ketidakadilan yang diterima dari pihak Polres Inhil, Yusnida langsung menemui Kapolres Inhil, AKBP Dolifar Manurung pada 27 Januari 2017 lalu. Yusnida mengutarakan keadilan bagi masyarakat kecil yang sangat susah didapatkan. Kapolres Inhil berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini secara arif dan bijak. Hanya saja Polres Inhil, dalam keterangan Kapolres Inhil yang dibeberkan Yusnida, tidak memiliki tenaga ahli mengenai permasalahan ini. "Kita menunggu ahlinya dari Pekanbaru," kata Kapolres Inhil seperti ditirukan Yusnida.
Menurut Yusnida, ahli hukum cukup banyak di Tembilahan, tapi belum ada yang menguasai permasalahan sertifikat prodesia yang dimiliki Indomobil Finance. Kemudian, pada 1 Februari lalu, ia bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Inhil, Kompol Arry Prasetyo mempertanyakan hal ini yang dari penjelasannya masih menunggu keterangan ahli. "Sabar dulu ya Bu," ucap Kasat yang dituturkan kembali olehnya.
Sampai saat ini, belum ada kelanjutan kasus rumah seorang guru yang dirusak oleh perusahaan leasing tersebut dengan alasan memiliki sertifikat hukum yang dinyatakan dalam surat tertulis. Yusnida berpendapat, kalau kasus ini tak selesai juga, pihaknya akan langsung menemui Kapolda Riau seperti yang pernah dilakukannya beberapa waktu lalu. (beni/zamri)


Polres Inhil Bingung Putuskan Kasus Perusakan Rumah Seorang Guru Oleh Indomobil Finance

Tembilahan, (puterariau.com) I ---- Berhati-hatilah anda saat ini kalau hendak mengambil motor kredit di leasing Indomobil Finance Tembilahan. Karena perusahaan leasing itu bisa main hakim sendiri dengan dalil pasal-pasal hukum sesuai seleranya. Pasalnya hal ini menimpa pada seorang guru PNS di Jalan Pelajar Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Rumah Yusnida, dibobol oleh kolektor leasing tersebut pada saat ia mengajar di sekolah.
Kepada redaksi Putera Riau, Yusnida mengatakan bahwa kejadian bermula pada 17 Januari 2017 lalu, seorang petugas kolektor dari Indomobil Finance mendatanginya menanyakan perihal pembayaran kredit motor yang menunggak hampir 3 bulan. Kolektor Indomobil Finance yang diketahui bernama Fajriansyah atau Aji itu datang ke SDN 08 Tembilahan Hulu. 
"Ia menjumpai saya sambil berkata bu saya mau menarik motor. Lalu saya jawab jangan dulu, waktu itu saya minta tempo waktu sampai besok pagi, kalau tidak terbayar besok, kamu tariklah," jelas Yusnida. Setelah beberapa saat pembicaraan usai dan ia permisi pergi tanpa ada permasalahan.
Namun siangnya, ketika Yusnida pulang dari mengajar, sekitar pukul 12.30 WIB, ia sangat kaget melihat rumahnya sudah tidak terkunci lagi. Pintu rumahnya rusak dibobol orang, motorpun sudah lesap tidak ada lagi ditempatnya. Yusnida langsung menghubungi salah seorang kolektor yang bernama Firdaus alias Daus. 
"Kamu yang mengambil motor ya ? Iya jawab Daus. Bagaimana kamu bisa mengambil motor sedangkan rumah dikunci sementara motor tidak dikunci stang, kalau begitu kamu sama saja seperti maling, masuk ke rumah orang diam-diam merusak kunci pintu rumah orang, kalau begitu kamu saya laporkan ke Polisi. Laporlah, tantang Daus saat itu pada saya," beber Yusnida lagi.
Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, Yusnida datang melapor ke Polres Inhil dengan bermacam-macam pertanyaan dari pihak Polres. "Banyak pertanyaan, bermacam-macam, pening dibuatnya, barulah saya dibuatkan laporan dengan menjawab beberapa pertanyaan dalam berita acara," katanya.
Selanjutnya pada tanggal 18 Januari 2017, sekitar pukul 09.00 pagi Yusnida kembali dijemput oleh anggota Polres Inhil yang bernama Boykey. "Bu, dipanggil komandan, dan langsung saya dibonceng ke Mapolres. Sampai di Polres jumpa dengan Kanit Hermanto. Lalu dia bertanya pada saya, ibu ada ambil kredit motor ya ? Udah menunggak 3 bulan tapi tak berturut Pak, jawab saya. Lalu Pak Hermanto bertanya lagi ada dapat surat teguran pertama, kedua atau ketiga bu ? Tidak ada Pak, jawab saya lagi," urai Yusnida menceritakan.
Namun beberapa hari berikutnya, Yusnida kembali dihubungi pihak Polres Inhil yang mengatakan bahwa pelaku sudah dilepas dengan alasan pihak Polisi tidak bisa menahan lebih dari 1X24 jam. Menurut informasi yang diberikan pada Yusnida, Indomobil Finance memiliki sertifikat Prodesia, yakni pihak leasing diperbolehkan mengambil motor baik di halaman maupun di dalam ruangan. Hanya saja, menurut Yusnida itu semestinya harus sepengatuhan pemilik rumah. "Kalau saat orang tak ada di rumah, sama saja itu maling," sebutnya.
Tak puas karena ketidakadilan yang diterima dari pihak Polres Inhil, Yusnida langsung menemui Kapolres Inhil, AKBP Dolifar Manurung pada 27 Januari 2017 lalu. Yusnida mengutarakan keadilan bagi masyarakat kecil yang sangat susah didapatkan. Kapolres Inhil berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini secara arif dan bijak. Hanya saja Polres Inhil, dalam keterangan Kapolres Inhil yang dibeberkan Yusnida, tidak memiliki tenaga ahli mengenai permasalahan ini. "Kita menunggu ahlinya dari Pekanbaru," kata Kapolres Inhil seperti ditirukan Yusnida.
Menurut Yusnida, ahli hukum cukup banyak di Tembilahan, tapi belum ada yang menguasai permasalahan sertifikat prodesia yang dimiliki Indomobil Finance. Kemudian, pada 1 Februari lalu, ia bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Inhil, Kompol Arry Prasetyo mempertanyakan hal ini yang dari penjelasannya masih menunggu keterangan ahli. "Sabar dulu ya Bu," ucap Kasat yang dituturkan kembali olehnya.
Sampai saat ini, belum ada kelanjutan kasus rumah seorang guru yang dirusak oleh perusahaan leasing tersebut dengan alasan memiliki sertifikat hukum yang dinyatakan dalam surat tertulis. Yusnida berpendapat, kalau kasus ini tak selesai juga, pihaknya akan langsung menemui Kapolda Riau seperti yang pernah dilakukannya beberapa waktu lalu. (beni/zamri)


Kakanwil Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian : " Marilah Kita Bersatu Demi Keutuhan NKRI "

PuteraRiau.com, Pekanbaru I --- Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia RI Kantor Wilayah Riau mengadakan Kegiatan Diskusi Dengan Tema Temu Sadar Hukum Kanwil Kemenkumham Riau, Kesbangpol Riau, Korem, Polda, Kejati dengan Ormas Berbadan Hukum di Provinsi Riau,  selasa (28/2).

Kakanwil Kemenkumham Riau,  DR. Ferdinand Siagian SH,  MM dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan perintah langsung dari Menteri Hukum dan Ham RI kepada seluruh Kanwil Kemenkumham Se Indonesia untuk mensosialisasikan Keutuhan NKRI. " Kita harus bersatu,  jangan berbuat keonaran. Karena NKRI ini harga mati untuk bersama-sama kita pertahankan,"ujarnya. 

Dikatakannya lagi,  Dirinya sudah setahun enam bulan berada di Riau namun tidak pernah mendengar masyarakat nya yang tidak pancasilais. "Saya yakin dan percaya di Pekanbaru ini khususnya dan Riau pada umumnya masyarakatnya cinta NKRI. Karena saya tidak pernah mendengar bahwa masyarakatnya yang anti pancasila, " tutup Ferdinand. 

Dilain pihak,  Kesbangpol Provinsi Riau yang diwakili Kabid Idiologi dan Kebangsaan, Sri Petri Haryati, S.Pd mengatakan bahwa Ormas yang terdaftar Di Kesbangpol saat ini sebanyak 23 ormas. Namun yang melaporkan kegiatannya hanya 7 ormas. 

Kemudian,  Sri Petri mengharapkan peranan ormas di Riau dalam menjaga keutuhan NKRI ini. " Ormas sebagai Warga Negara  berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah dan Bangsa Indonesia dengan turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga keutuhan NKRI, " tutupnya. 

Sementara itu,  Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Riau,  Hj. R. Susi Dwiyanti SS, MM yang didampingi Wakil Ketua PWRI Riau, Fadila Saputra mengatakan bahwa sangat mengapresiasi Kegiatan diskusi Temu Sadar Hukum yang ditaja oleh Kanwil Kemenkumham Riau ini. "Diskusi ini sangat positif dan bermanfaat oleh seluruh ormas yang ada di Riau. Sebab saat ini kita selalu disuguhi oleh isu sara dan pelecehan agama yang tiap hari kita lihat yang pada akhirnya membuat perpecahan antara kita, " ujar susi. 

Ditambahkannya lagi,  Semoga dengan adanya diskusi dalam pertemuan ini kita dapat mempererat kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara ini sehingga NKRI harga mati bagi kita semua. "Marilah kita bersatu,  seperti apa yang diarahkan oleh Kakanwil Kemenkumham Riau kepada kita semua agar bersatu. Marilah kita berjalan bersama-sama dengan dasar Pancasila sehingga persatuan tetap kokoh demi Negara Indonesia yang kita cintai ini,"tutup R. Susi. (aris) 


Rizal Karim : Sosialisasi Penggunaan Sistem Unit Pelayanan Untuk Saling Integrasi Sistem OPD

PuteraRiau.com, PEKANBARU I --- Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir.H.Dedi Gusriadi, MT membuka secara resmi Sosialisasi Penggunaan Sistem Unit Pelayanan Pengadaan (SULaP) dan SPSE V.4 di Aula kantor Walikota Pekanbaru, Selasa(28/02).

Kepala LPSE Kota Pekanbaru,   Rizal Karim Sag, Mag mengatakan bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan sistem pengadaan dari masing-masing OPD dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Dalam hal ini Unit Layanan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Pekanbaru melalui sistem aplikasi dan kegiatan ini dilaksanakan selama 2  hari.  “Pelaksanaan Kegiatan ini Mulai dari Tanggal 28 Februari Sampai 1 Maret 2017 di Aula kantor Walikota," ujar nya. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir.H.Dedi Gusriadi MT  Mengatakan bahwa berdasarkan rekomendasi dari Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (KORSUPGAH) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tahun 2016 Kepada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, agar membuat aplikasi yang integritasi antara Unit Layanan Pengadaan (ULP) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal pengiriman dan proses administrasi pelelangan.

Ditambahkanya, Mengacu pada rekomendasi tersebut, Sosialisasi dan Implementasi SULaP untuk terciptanya pemahaman dari peserta, yakni para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru terhadap penggunaan layanan aplikasi SULaP yang Bekerjasama dengan Sistem Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan LPSE Provinsi Riau. 

Asisten II berharap, Sosialisasi ini menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, dan Dedi berpesan agar peserta mengikuti kegiatan ini hingga usai, agar dapat terlaksana sesuai prosedural. “Kepada POKJA unit Layanan Pengadaan (ULP), Pejabat Pengadaan dan Pejabat lainnya, pengadaan barang/Jasa Pemerintah hendaknya dapat terlaksana sesuai prosedural dan  ikutilah kegiatan ini hingga selesai," Tutupnya.

Turut Hadir Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian dan Camat di Lingkungan Kota Pekanbaru.(dil/hms)


Anggota DPR RI Fraksi PDIP Dilaporkan Ke Bareskrim Polri Terkait Kasus Jual Beli Tanah Di Nias

Jakarta I --- Anggota DPR RI Fraksi PDIP Marinus Gea, resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh kuasa hukum Roslina Hulu dari Law Firm WFA & Associates, terkait masalah jual beli tanah yang berlokasi di Pulau Nias, Selasa 28/2/17.

Dugaan penipuan ini berawal saat ibu Roslina Hulu menawarkan dua bidang tanah kepada Marinus Gea untuk dijual, dua bidang tanah tersebut telah bersertifikat dan ada surat ukur resmi dari Badan Pertanahan Nasional.

Masing-masing luas tanah yaitu 4.506 m2 dan 7.086 M2, penjual dan pembeli sepakat harga tanah Rp.100.000,-meter. Apabila ditotalkan maka nominalnya sebesar Rp. 1.159.200.000,-  
(satu milyar seratus lima puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah). 

Sebelum tanda-tangan Akta Jual Beli (AJB), ibu Roslina selaku penjual selalu menyampaikan kepada calon pembeli untuk melihat dan mengecek terlebih dahulu tanah tersebut, sehingga ketika Marinus Gea bersedia membeli dua bidang tanah tersebut dan tidak pernah mempersoalkan sertifikat tanah, maka mereka sepakat pada tanggal 1 Agustus 2016 ibu Roslina Hulu dan Marinus Gea beserta beberapa saksi
 menghadap Notaris/PPAT untuk tanda-tangan AJB dan itu sudah dilakukan.

Akan tetapi pada saat tanda tangan AJB belum dibayar sama sekali oleh Marinus Gea, sehingga 3 hari setelah tanda-tangan AJB, Marinus Gea mentransfer uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) melalui Panin Bank dikirim ke nomor rekening BRI Cabang Gunung Sitoli milik ibu Roslina dan Marinus berjanji sisanya sebesar Rp. 959.200.000,- (sembilan ratus lima puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah) dibayarkan setelah terjadinya peralihan hak (balik nama) dalam Sertifikat Hak Milik atas  dua bidang tanah milik tersebut.

Namun sejak sertifikat sudah beralih atas nama Marinus Gea (pembeli) pada bulan Agustus 2016, sampai sekarang kurang lebih 6 bulan belum juga dilunaskan sisanya, sehingga kami telah melayangkan Somasi Hukum pada tanggal 20 Januari 2017.

Tujuan somasi untuk diselesaikan secara baik-baik/mediasi dan/atau kekeluargaan, namun Marinus Gea masih belum mau membayar sisanya, sehingga niat baik kami (ibu Roslina Hulu) tidak direspon baik oleh pihak pembeli, oleh karena itu satu-satunya cara adalah upaya hukum yaitu kami melaporkan Saudara Marinus Gea atas Dugaan Penipuan/Perbuatan Curang (Pasal 378 KUHP) di Bareskrim Mabes Polri, tutur Finsen Mendrofa, SH, CLA. 

Sementara itu, seperti yang dilansir di beberapa media, Marinus Gea membantah tudingan pihak Rosalina Hulu tersebut. Marinus mengatakan bahwa tudingan Roslina Hulu dan kuasa hukumnya itu tidak berdasar dan merupakan fitnah.

Marinus mengatakan bahwa saat proses jual-beli tanah berlangsung, dia meminta ada pengukuran ulang tanah, namun Rosalina tak kunjung melaksanakan akhirnya pengukuran ulang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Nias untuk mengukur dan ternyata ukurannya berkurang.

Gea juga menegaskan sudah membayar uang panjar ke Roslina Hulu, namun hingga kini pihaknya belum melihat sertifikat tanah yang menjadi persoalan. Dia menganggap pelaporan dan pernyataan dari pihak Roslina Hulu ini mengada-ada.

"Tuduhan tersebut fitnah dan pembunuhan karakter karena fakta sesungguhnya adalah korban dari pemaksaan kehendak Roslina Hulu atas transaksi jual-beli tanah tersebut," kata Gea seperti yang dikutip hari ini (28/2/17). (Alvyn)


Anggota DPR RI Fraksi PDIP Dilaporkan Ke Bareskrim Polri Terkait Kasus Jual Beli Tanah Di Nias

Jakarta, (puterariau.com) I --- Anggota DPR RI Fraksi PDIP Marinus Gea, resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh kuasa hukum Roslina Hulu dari Law Firm WFA & Associates, terkait masalah jual beli tanah yang berlokasi di Pulau Nias, Selasa 28/2/17.

Dugaan penipuan ini berawal saat ibu Roslina Hulu menawarkan dua bidang tanah kepada Marinus Gea untuk dijual, dua bidang tanah tersebut telah bersertifikat dan ada surat ukur resmi dari Badan Pertanahan Nasional.

Masing-masing luas tanah yaitu 4.506 m2 dan 7.086 M2, penjual dan pembeli sepakat harga tanah Rp.100.000,-meter. Apabila ditotalkan maka nominalnya sebesar Rp. 1.159.200.000,-  
(satu milyar seratus lima puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah). 

Sebelum tanda-tangan Akta Jual Beli (AJB), ibu Roslina selaku penjual selalu menyampaikan kepada calon pembeli untuk melihat dan mengecek terlebih dahulu tanah tersebut, sehingga ketika Marinus Gea bersedia membeli dua bidang tanah tersebut dan tidak pernah mempersoalkan sertifikat tanah, maka mereka sepakat pada tanggal 1 Agustus 2016 ibu Roslina Hulu dan Marinus Gea beserta beberapa saksi
 menghadap Notaris/PPAT untuk tanda-tangan AJB dan itu sudah dilakukan.

Akan tetapi pada saat tanda tangan AJB belum dibayar sama sekali oleh Marinus Gea, sehingga 3 hari setelah tanda-tangan AJB, Marinus Gea mentransfer uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) melalui Panin Bank dikirim ke nomor rekening BRI Cabang Gunung Sitoli milik ibu Roslina dan Marinus berjanji sisanya sebesar Rp. 959.200.000,- (sembilan ratus lima puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah) dibayarkan setelah terjadinya peralihan hak (balik nama) dalam Sertifikat Hak Milik atas  dua bidang tanah milik tersebut.

Namun sejak sertifikat sudah beralih atas nama Marinus Gea (pembeli) pada bulan Agustus 2016, sampai sekarang kurang lebih 6 bulan belum juga dilunaskan sisanya, sehingga kami telah melayangkan Somasi Hukum pada tanggal 20 Januari 2017.

Tujuan somasi untuk diselesaikan secara baik-baik/mediasi dan/atau kekeluargaan, namun Marinus Gea masih belum mau membayar sisanya, sehingga niat baik kami (ibu Roslina Hulu) tidak direspon baik oleh pihak pembeli, oleh karena itu satu-satunya cara adalah upaya hukum yaitu kami melaporkan Saudara Marinus Gea atas Dugaan Penipuan/Perbuatan Curang (Pasal 378 KUHP) di Bareskrim Mabes Polri, tutur Finsen Mendrofa, SH, CLA. 

Sementara itu, seperti yang dilansir di beberapa media, Marinus Gea membantah tudingan pihak Rosalina Hulu tersebut. Marinus mengatakan bahwa tudingan Roslina Hulu dan kuasa hukumnya itu tidak berdasar dan merupakan fitnah.

Marinus mengatakan bahwa saat proses jual-beli tanah berlangsung, dia meminta ada pengukuran ulang tanah, namun Rosalina tak kunjung melaksanakan akhirnya pengukuran ulang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Nias untuk mengukur dan ternyata ukurannya berkurang.

Gea juga menegaskan sudah membayar uang panjar ke Roslina Hulu, namun hingga kini pihaknya belum melihat sertifikat tanah yang menjadi persoalan. Dia menganggap pelaporan dan pernyataan dari pihak Roslina Hulu ini mengada-ada.

"Tuduhan tersebut fitnah dan pembunuhan karakter karena fakta sesungguhnya adalah korban dari pemaksaan kehendak Roslina Hulu atas transaksi jual-beli tanah tersebut," kata Gea seperti yang dikutip hari ini (28/2/17). (Alvyn)


Polsek Keritang Amankan Kurir Ekstasi Di Kotabaru Reteh

Kotabaru I --- Sebagaimana diketahui, untuk kejahatan narkoba, Kecamatan Keritang masuk dalam daftar daerah paling rawan narkoba. Hal ini berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, karena Keritang sangat rentan bahaya narkoba.

Walaupun gencar upaya Polres Inhil dan Polsek Jajaran dalam memberantas peredaran narkoba dengan menangkap pengedar dan kurir, tidak menyurutkan niat para pengedar dan kurir narkoba. Keuntungan besar yang dijanjikan, menyebabkan para pelaku gelap mata, sehingga berbagai cara dilakukan, untuk meloloskan barang haram tersebut ke tangan pemakainya, walau dengan resiko ditangkap Polisi.

Seperti yang terjadi pada hari Senin, tanggal 27 Februari 2017, sekira pukul 22.30 WIB, personil Polsek Keritang telah mengamankan seorang laki-laki yang diduga menjadi pelaku tindak pidana narkotika jenis ekstasi.

Lelaki tersebut berinisial S (28 tahun) warga Desa Pebenaan diamankan saat melintas di Jembatan Parit Nangka Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kotabaru Reteh Kec. Keritang Kab. Inhil, Riau dengan barang bukti 10 ( sepuluh) butir Pil Extasi, 1 (satu) buah kotak rokok merk Class Mild, 1 (satu) lembar plastik bening, 1(satu) buah HP merk Samsung senter warna hitam dan uang tunai Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).

Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Keritang AKP Sutono HS mengatakan bahwa pada hari Senin tanggal 27 Februari 2017, sekira pukul 22.30 WIB, masyarakat menginformasikan bahwa ada 2 orang laki-laki, yang diduga membawa narkotika jenis ekstasi dari Desa Pebenaan sedang menuju Desa Kotabaru Seberida.

Mendapatkan informasi tersebut, Kapolsek Keritang memerintahkan Unit Opsnal Polsek Keritang untuk melakukan patroli dan penangkapan terhadap 2 (dua) orang pelaku, sesuai dengan informasi tersebut.

Pada pukul 23.00 WIB, unit Opsnal Polsek Keritang yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Keritang AKP Sutono HS menyusuri jalan ke arah Kotabaru Reteh. Ketika sampai di Jembatan Parit Nangka Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kotabaru Reteh (TKP), Unit Opsnal berjumpa 2 orang laki-laki yang berboncengan pada 1 unit sepeda motor.  Sepeda motor tersebut diberhentikan petugas untuk dilakukan penggeledahan,  namun saat diberhentikan, pelaku yang membawa sepeda motor langsung memacu sepeda motornya untuk melarikan diri. Pelaku itu, dapat meloloskan diri, tapi penumpang yang diboncengnya terjatuh dari sepeda motor. Kemudian pelaku yang jatuh tersebut, dapat diamankan dan ketika dilakukan penggeledahan ditemukan 10 ( sepuluh butir ) narkotika jenis pil ekstasi di dalam kantong celana sebelah kiri.

Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Keritang guna proses penyidikan lebih lanjut. Sedangkan pelaku yang berhasil meloloskan diri dalam pengejaran Unit Opsnal Polsek Keritang. (Zamri)


Polsek Keritang Amankan Kurir Ekstasi Di Kotabaru Reteh

Kotabaru, (puterariau.com) I --- Sebagaimana diketahui, untuk kejahatan narkoba, Kecamatan Keritang masuk dalam daftar daerah paling rawan narkoba. Hal ini berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, karena Keritang sangat rentan bahaya narkoba.

Walaupun gencar upaya Polres Inhil dan Polsek Jajaran dalam memberantas peredaran narkoba dengan menangkap pengedar dan kurir, tidak menyurutkan niat para pengedar dan kurir narkoba. Keuntungan besar yang dijanjikan, menyebabkan para pelaku gelap mata, sehingga berbagai cara dilakukan, untuk meloloskan barang haram tersebut ke tangan pemakainya, walau dengan resiko ditangkap Polisi.

Seperti yang terjadi pada hari Senin, tanggal 27 Februari 2017, sekira pukul 22.30 WIB, personil Polsek Keritang telah mengamankan seorang laki-laki yang diduga menjadi pelaku tindak pidana narkotika jenis ekstasi.

Lelaki tersebut berinisial S (28 tahun) warga Desa Pebenaan diamankan saat melintas di Jembatan Parit Nangka Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kotabaru Reteh Kec. Keritang Kab. Inhil, Riau dengan barang bukti 10 ( sepuluh) butir Pil Extasi, 1 (satu) buah kotak rokok merk Class Mild, 1 (satu) lembar plastik bening, 1(satu) buah HP merk Samsung senter warna hitam dan uang tunai Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).

Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Keritang AKP Sutono HS mengatakan bahwa pada hari Senin tanggal 27 Februari 2017, sekira pukul 22.30 WIB, masyarakat menginformasikan bahwa ada 2 orang laki-laki, yang diduga membawa narkotika jenis ekstasi dari Desa Pebenaan sedang menuju Desa Kotabaru Seberida.

Mendapatkan informasi tersebut, Kapolsek Keritang memerintahkan Unit Opsnal Polsek Keritang untuk melakukan patroli dan penangkapan terhadap 2 (dua) orang pelaku, sesuai dengan informasi tersebut.

Pada pukul 23.00 WIB, unit Opsnal Polsek Keritang yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Keritang AKP Sutono HS menyusuri jalan ke arah Kotabaru Reteh. Ketika sampai di Jembatan Parit Nangka Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kotabaru Reteh (TKP), Unit Opsnal berjumpa 2 orang laki-laki yang berboncengan pada 1 unit sepeda motor.  Sepeda motor tersebut diberhentikan petugas untuk dilakukan penggeledahan,  namun saat diberhentikan, pelaku yang membawa sepeda motor langsung memacu sepeda motornya untuk melarikan diri. Pelaku itu, dapat meloloskan diri, tapi penumpang yang diboncengnya terjatuh dari sepeda motor. Kemudian pelaku yang jatuh tersebut, dapat diamankan dan ketika dilakukan penggeledahan ditemukan 10 ( sepuluh butir ) narkotika jenis pil ekstasi di dalam kantong celana sebelah kiri.

Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Keritang guna proses penyidikan lebih lanjut. Sedangkan pelaku yang berhasil meloloskan diri dalam pengejaran Unit Opsnal Polsek Keritang. (Zamri)


Sukseskan Pilkada Inhil 2018, Diskominfo Siap Bekerja Sama Dengan KPU Inhil

Tembilahan I --- Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Indragiri Hilir menerima kunjungan kerja dari komisioner KPU kab. Inhil, Senin (28/2/17). 

Dalam kunjungan kerjanya, KPU yang dipimpin oleh H. Suhaidi diterima langsung oleh HM Thaher Kepala Dinas Kominfo bersama para kepala bidang dalam rangka diskusi tentang kerjasama publikasi pelaksanaan Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018.

Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo dan Statistik Kab. Indragiri Hilir, HM Thaher mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas kunjungan komisioner KPU Inhil dan akan mendukung sepenuhnya dalam rangka publikasi pelaksanaan Pemilukada tahun 2018 yang akan datang.

"Dari beberapa bentuk penyampaian informasi, baik melalui radio, TV maupun media massa yang dikelola langsung maupun yang sudah bekerja sama dengan Diskominfo Indragiri Hilir, akan kita berdayakan secara maksimal untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat," ungkap HM Thaher. 

Sementara itu ketua KPU, H. Suhaidi  sangat kagum dan berterima kasih atas sambutan dan penjelasan serta dukungan pihak Diskominfo dalam rangka akan membantu menyukseskan Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2018 yang akan datang melalui penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang akan disesuaikan dengan materi yang dibutuhkan.

"Mudah-mudahan dengan kunjungan ini, KPU bisa sesegera mungkin mempersiapkan materi yang akan dipergunakan untuk sosialisasi Pemilukada tahun 2018," harap Suhaidi.  (Beni/adv)


Sukseskan Pilkada Inhil 2018, Diskominfo Siap Bekerja Sama Dengan KPU Inhil

Tembilahan, (puterariau.com) I --- Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Indragiri Hilir menerima kunjungan kerja dari komisioner KPU kab. Inhil, Senin (28/2/17). 

Dalam kunjungan kerjanya, KPU yang dipimpin oleh H. Suhaidi diterima langsung oleh HM Thaher Kepala Dinas Kominfo bersama para kepala bidang dalam rangka diskusi tentang kerjasama publikasi pelaksanaan Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018.

Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo dan Statistik Kab. Indragiri Hilir, HM Thaher mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas kunjungan komisioner KPU Inhil dan akan mendukung sepenuhnya dalam rangka publikasi pelaksanaan Pemilukada tahun 2018 yang akan datang.

"Dari beberapa bentuk penyampaian informasi, baik melalui radio, TV maupun media massa yang dikelola langsung maupun yang sudah bekerja sama dengan Diskominfo Indragiri Hilir, akan kita berdayakan secara maksimal untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat," ungkap HM Thaher. 

Sementara itu ketua KPU, H. Suhaidi  sangat kagum dan berterima kasih atas sambutan dan penjelasan serta dukungan pihak Diskominfo dalam rangka akan membantu menyukseskan Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2018 yang akan datang melalui penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang akan disesuaikan dengan materi yang dibutuhkan.

"Mudah-mudahan dengan kunjungan ini, KPU bisa sesegera mungkin mempersiapkan materi yang akan dipergunakan untuk sosialisasi Pemilukada tahun 2018," harap Suhaidi.  (Beni/adv)


Monday, February 27, 2017

Kades Tanjung Raja, Sunardi : "Kita Dukung Pasangan Pro Rakyat Wardan-Fadil Untuk 2018"


Puterariau.Com I Kateman Inhil Utara ---- Permintaan masyarakat agar Fadila Saputra mendampingi HM Wardan pada Pemilukada 2018 mendatang semakin berdatangan dari Inhil utara. Terutama terkait popularitas Fadil yang makin meningkat sejak beberapa pekan ini mengingat 'track record' yang bersih, santun dan profesional. Dukungan masyarakat kian mengalir buat Fadil untuk maju di Pilbub mendatang mendampingi Petahana, HM Wardan.

Sebelumnya, Kepala desa Teritip Kecamatan Kateman, M.Qohar memberikan dukungan penuh pada pasangan Wardan-Fadil, kini hal serupa juga diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Tanjung Raja Kecamatan Kateman Kabupaten Inhil, Sunardi. "Saya mendukung duet Wardan-Fadil untuk 2018," sebutnya menegaskan. 

Pada dasarnya, pihaknya mendukung siapapun pasangan Bupati Wardan untuk bertarung pada Pemilukada 2018 ini. Namun, mengenai pasangan Wardan-Fadil, dikatakannya, adalah pasangan serasi yang patut didukung semua pihak. Apalagi masyarakat sudah meminta dan memberikan dukungan kepada Fadila Saputra sejak beberapa waktu lalu. Ini merupakan pesan politik dari rakyat bahwa mereka memberikan kepercayaan pada sosok pemimpin muda enerjik dan profesional untuk membangun daerah.

Dari asumsi publik selama ini menyebut bahwa kandidat yang selalu menampilkan diri masih terkesan 'jauh aksi dari janji', yakni kerapkali sosok yang akan bertarung mengedepankan janji-janji politik semata yang apabila dilihat track recordnya selama bertugas kurang memberikan efek pada masyarakat.

"Bahkan yang sudah duduk pun waloh, apalagi belum," celetuk masyarakat yang dikutip dari lapangan. Misalnya saja pernyataan Siti, warga Tagaraja Guntung yang menyebutkan bahwa selama ini wakil rakyat yang sudah duduk pun tak pernah langsung menemui masyarakatnya. Seandainya blusukan pun seakan sudah ada protokoler dan skenarionya, sehingga masyarakat bawah yang disebut-sebut itu seakan hanya menjadi komoditas politik semata.

Dengan tegas ia menyatakan dukungan buat Fadil untuk mendampingi Wardan pada Pilbub mendatang dengan alasan cukup memahami karakter dan kapabilitas bakal calon yang benar-benar mampu dekat dengan rakyat kecil. "Selama ini calon itu hanya dekat saat pemilihan saja, kalau sudah jadi lupa sama rakyatnya, mudah-mudahan Fadil tidak seperti itu karena karakter beliau memang merakyat," ungkap ibu muda ini.

Dalam sepekan saja, dukungan terhadap Fadila Saputra untuk mendampingi incumben terus mengalir, terutama dari Inhil utara. Warga sepakat memberikan dukungan karena berharap perbaikan kemajuan buat negeri Indragiri Hilir. "Kita ingin perbaikan, bukan kemunduran," kata ibu Zainab warga Guntung membenarkan.

Fadil Ucapkan Terima Kasih

Terkait dukungan yang kian mengalir buat dirinya, Fadila Saputra mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada masyarakat Indragiri Hilir. Putera pejuang kemerdekaan Indragiri Hilir ini mengaku terharu atas dukungan masyarakat yang murni dari hati nurani mereka. 

"Saya ucapkan terima kasih pada masyarakat, kalau pendahulu kita telah bersusah payah memperjuangkan dengan darah dan air mata untuk kemerdekaan negeri ini, kita juga harus siap untuk mengisi kemerdekaan itu dengan membangun daerah dan masyarakat," tegasnya.

"Insya Allah kalau Allah menghendaki, sesuatu itu pasti terjadi. Saya siap untuk mengemban amanah tersebut. Saya ingin Inhil maju dan berjaya, rakyatnya bahagia dan sejahtera," ujarnya saat dikonfirmasi.

Mengenai perahu politik nantinya, dari berbagai sumber di Pekanbaru, Fadil sudah didukung oleh sebuah Parpol besar yang kemungkinan besarnya beberapa Parpol lainnya turut memberikan dukungan. Mengenai internal PPP Riau sendiri, Fadil menyebutkan bahwa kemungkinan besar bisa segera dikondisikan. "Karena kita ingin membangun daerah, membahagiakan dan mensejahterakan masyarakat, Insya Allah pasti dimudahkan," katanya.

"Kita bergerak dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, kalau rakyat sudah menghendaki, dan Allah meridhoi, Insya Allah kita siap membangun negeri Inhil," tegasnya mantap saat acara forum konsultasi publik di Hotel Arya Duta bersama Gubernur Riau, Andi Rachman dan sejumlah pejabat tinggi Riau serta tokoh masyarakat Riau. (Ridho Magribi/Roder Alvaro)

Penangkapan Tersangka Narkoba, Warga Pulau Kijang Jadi DPO

Sungai Batang I ---Narkoba tampaknya tidak mengenal usia dan jesnis kelamin. Anak usia sekolah pun bisa menjadi pemakai, kurir bahkan pengedar. Hal ini terbukti dengan diamankannya dua anak muda usia, salah satunya malah masih berusia 16 tahun dan duduk kelas XI SMA.

 Pada Minggu 26 Februari 2017 sekira pukul 17.30 WIB, Personil Polsek Sungai Batang mengamankan 2 pelaku narkoba. Mereka diamankan di Jalan Lintas Benteng Parit H. Umar, Desa Mugomulyo Kec. Sungai Batang  Kab. Inhil - Riau, masing berinisial G (21 tahun) warga jalan Pahlawan Kel. Pulau Kijang Kec. Reteh dan HP (16  tahun) warga Kel. Metro  Kec. Reteh  Kab. Inhil.
                                              
Dari mereka disita barang bukti berupa 2 (dua) paket kecil yang diduga shabu-shabu yang dibungkus plastik putih bening, 1 (satu) unit ranmor R2 merk Yamaha Vixion warna hitam tanpa plat Nomor Polisi, 2 (dua) unit hand phone merek Nokia dan uang sejumlah Rp. 195.000 (seratus sembilan puluh lima ribu).

Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Sungai Batang H. Harison  mengatakan bahwa pada hari Minggu tgl 26 Februari 2017, sekira pukul 10.00, masyarakat memberi informasi bahwa pelaku HP sering mengantarkan shabu-shabu, yang dibawa dari Pulau Kijang Kec. Reteh menuju Kel. Benteng.

Mendapat informasi tersebut, Kapolsek Sungai Batang Iptu H. Harison memerintahkan Personel Polsek Sungai Batang yang dipimpin Kanit Reskrim Bripka Fitrianto untuk melakukan penyelidikan dan didapat informasi bahwa pelaku akan mengantar paket narkoba ke Desa Mugomulyo Kec. Sungai Batang.

Sekitar pukul 17.30 WIB, anggota Polsek Sungai Batang menemukan ada dua orang pelaku sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion di Parit H. Umar Desa Mugomulyo dan mereka lansung diberhentikan untuk dilakukan penggeledahan. Namun saat akan dilakukan penggeledahan, pelaku berusaha menabrakkan sepeda motor yang dikendarainya ke arah personel Polsek Sungai Batang sehingga mengenai lutut sebelah kiri Brigadir Riky Fernando yang mengalami luka lecet di bagian lutut kiri dan siku sebelah kiri akibat benturan dengan sepeda motor tersangka. Sempat jatuh, kedua tersangka kembali berusaha melarikan diri, akan tetapi kedua tersangka berhasil diamankan.

Dari hasil penggeledahan badan kedua pelaku berhasil ditemukan barang berupa bukti 2 (dua) paket kecil shabu yang dibungkus dengan plastik putih bening yang berada di dalam bungkus rokok H-Mind di kantong sebelah kiri pelaku G.

Dari hasil interogasi, kedua tersangka mengakui barang bukti tersebut didapat dari orang yang berinisial C, beralamat di Parit 4 Jalan Kalimantan Kel. Pulau Kijang Kec. Reteh, namun ketika rumah pelaku C didatangi Polisi, pelaku sudah tidak berada dirumah lag. Diduga pelaku sudah mengetahui kedatangan petugas dan sempat melarikan diri sebelum petugas sampai dirumahnya. Saat rumah pelaku C tersebut digeledah, tidak ditemukan barang bukti lain.

Saat ini kedua pelaku telah diamankan di Mapolsek Sungai Batang untuk proses penyidikan lebih lanjut. Sedangkan pelaku C sudah masuk dalam DPO Polsek Sungai Batang. (Zamri)



Penangkapan Tersangka Narkoba, Warga Pulau Kijang Jadi DPO

Sungai Batang, (puterariau.com) I ---Narkoba tampaknya tidak mengenal usia dan jesnis kelamin. Anak usia sekolah pun bisa menjadi pemakai, kurir bahkan pengedar. Hal ini terbukti dengan diamankannya dua anak muda usia, salah satunya malah masih berusia 16 tahun dan duduk kelas XI SMA.

 Pada Minggu 26 Februari 2017 sekira pukul 17.30 WIB, Personil Polsek Sungai Batang mengamankan 2 pelaku narkoba. Mereka diamankan di Jalan Lintas Benteng Parit H. Umar, Desa Mugomulyo Kec. Sungai Batang  Kab. Inhil - Riau, masing berinisial G (21 tahun) warga jalan Pahlawan Kel. Pulau Kijang Kec. Reteh dan HP (16  tahun) warga Kel. Metro  Kec. Reteh  Kab. Inhil.
                                              
Dari mereka disita barang bukti berupa 2 (dua) paket kecil yang diduga shabu-shabu yang dibungkus plastik putih bening, 1 (satu) unit ranmor R2 merk Yamaha Vixion warna hitam tanpa plat Nomor Polisi, 2 (dua) unit hand phone merek Nokia dan uang sejumlah Rp. 195.000 (seratus sembilan puluh lima ribu).

Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Sungai Batang H. Harison  mengatakan bahwa pada hari Minggu tgl 26 Februari 2017, sekira pukul 10.00, masyarakat memberi informasi bahwa pelaku HP sering mengantarkan shabu-shabu, yang dibawa dari Pulau Kijang Kec. Reteh menuju Kel. Benteng.

Mendapat informasi tersebut, Kapolsek Sungai Batang Iptu H. Harison memerintahkan Personel Polsek Sungai Batang yang dipimpin Kanit Reskrim Bripka Fitrianto untuk melakukan penyelidikan dan didapat informasi bahwa pelaku akan mengantar paket narkoba ke Desa Mugomulyo Kec. Sungai Batang.

Sekitar pukul 17.30 WIB, anggota Polsek Sungai Batang menemukan ada dua orang pelaku sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion di Parit H. Umar Desa Mugomulyo dan mereka lansung diberhentikan untuk dilakukan penggeledahan. Namun saat akan dilakukan penggeledahan, pelaku berusaha menabrakkan sepeda motor yang dikendarainya ke arah personel Polsek Sungai Batang sehingga mengenai lutut sebelah kiri Brigadir Riky Fernando yang mengalami luka lecet di bagian lutut kiri dan siku sebelah kiri akibat benturan dengan sepeda motor tersangka. Sempat jatuh, kedua tersangka kembali berusaha melarikan diri, akan tetapi kedua tersangka berhasil diamankan.

Dari hasil penggeledahan badan kedua pelaku berhasil ditemukan barang berupa bukti 2 (dua) paket kecil shabu yang dibungkus dengan plastik putih bening yang berada di dalam bungkus rokok H-Mind di kantong sebelah kiri pelaku G.

Dari hasil interogasi, kedua tersangka mengakui barang bukti tersebut didapat dari orang yang berinisial C, beralamat di Parit 4 Jalan Kalimantan Kel. Pulau Kijang Kec. Reteh, namun ketika rumah pelaku C didatangi Polisi, pelaku sudah tidak berada dirumah lag. Diduga pelaku sudah mengetahui kedatangan petugas dan sempat melarikan diri sebelum petugas sampai dirumahnya. Saat rumah pelaku C tersebut digeledah, tidak ditemukan barang bukti lain.

Saat ini kedua pelaku telah diamankan di Mapolsek Sungai Batang untuk proses penyidikan lebih lanjut. Sedangkan pelaku C sudah masuk dalam DPO Polsek Sungai Batang. (Zamri)



Bupati Rohil Minta Tim Penggerak PKK Bantu Laksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat

Bagansiapi-api I --- Bupati Rokan Hilir, H.Suyatno sebagai pembina tim penggerak PKK Kabupaten Rohil menghadiri acara pelantikan PKK yang dilantik oleh Ketua Pengurus tim penggerak PKK, Kabupaten Rohil, Hj. Mardiana Suyatno yang dipusatkan di gedung Serbaguna, Bagansiapiapi, Senin (27/02).

Bupati mengucapkan  tahniah dan ucapan selamat atas dilantiknya tim penggerak PKK Kabupaten Rokan Hilir. Dalam arahannya setelah dilantiknya organisasi penggerak PKK, tim harus aktif menjalankan tugas membantu roda Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir kedepan.

Menurut Bupati, hendaknya tim penggerak PKK dalam tiga bulan akan datang bersiap menbuat agenda program tiga bulan kedepan sebab tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

"Persiapan tersebut  berupa  program bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan membuat bazar dan menjual barang murah guna membantu masyarakat di daerah-daerah nantinya," pinta Bupati.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Rohil, Hj. Mardiana Suyatno menyampaikan bahwa tim penggerak PKK terus berkembang dari kecamatan hingga tingkat kabupaten. Ia meminta agar selalu berkoordinasi mensukseskan kegiatan ibu-ibu PKK di tingkat kecamatan maupun desa-desa.

"PKK tumbuh di masyarakat dan semua tim diharapkan ikut berpartisipasi mendukung PKK di daerah dalam melaksanakan program kegiatan penyuluhan yang ada, " sebut Mardiana.

"Selain itu kepada Bupati dan Camat di daerah seyogianya berkenan memberi andil untuk kesejahteraan masyarakat mewujudkan hari esok yang lebih baik," ujarnya. (Sofyan)


Bupati Rohil Minta Tim Penggerak PKK Bantu Laksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat

Bagansiapi-api, (puterariau.com) I --- Bupati Rokan Hilir, H.Suyatno sebagai pembina tim penggerak PKK Kabupaten Rohil menghadiri acara pelantikan PKK yang dilantik oleh Ketua Pengurus tim penggerak PKK, Kabupaten Rohil, Hj. Mardiana Suyatno yang dipusatkan di gedung Serbaguna, Bagansiapiapi, Senin (27/02).

Bupati mengucapkan  tahniah dan ucapan selamat atas dilantiknya tim penggerak PKK Kabupaten Rokan Hilir. Dalam arahannya setelah dilantiknya organisasi penggerak PKK, tim harus aktif menjalankan tugas membantu roda Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir kedepan.

Menurut Bupati, hendaknya tim penggerak PKK dalam tiga bulan akan datang bersiap menbuat agenda program tiga bulan kedepan sebab tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

"Persiapan tersebut  berupa  program bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan membuat bazar dan menjual barang murah guna membantu masyarakat di daerah-daerah nantinya," pinta Bupati.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Rohil, Hj. Mardiana Suyatno menyampaikan bahwa tim penggerak PKK terus berkembang dari kecamatan hingga tingkat kabupaten. Ia meminta agar selalu berkoordinasi mensukseskan kegiatan ibu-ibu PKK di tingkat kecamatan maupun desa-desa.

"PKK tumbuh di masyarakat dan semua tim diharapkan ikut berpartisipasi mendukung PKK di daerah dalam melaksanakan program kegiatan penyuluhan yang ada, " sebut Mardiana.

"Selain itu kepada Bupati dan Camat di daerah seyogianya berkenan memberi andil untuk kesejahteraan masyarakat mewujudkan hari esok yang lebih baik," ujarnya. (Sofyan)


Ternyata Banyak Program Provinsi Riau Terkuak Dalam Seminar Forum Konsultasi Publik

PuteraRiau.com, Pekanbaru I --- Provinsi Riau mengadakan Kegiatan Forum Konsultasi Publik Provinsi Riau Tahun 2017 Bertempat di Hotel Aryaduta,  Senin,  27/2. Hadir pada kesempatan Ketua DPRD Riau Septina Primawati, Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Kepala Bappeda Riau Rahmad Rahim, Mantan Gubernur Riau Yang saat ini Komut BRK,  HR. Mambang Mit, Kemudian mantan Rektor Universitas Riau Prof Dr Mukhtar Ahmad, Tokoh Masyarakat Riau,  HR. Maizir Mit,  mantan Kepala Bappeda Riau,  Emrizal Pakis, Tengku Lukman Jaafar, Azlaini Agus, sejumlah anggota DPRD Riau dan Seluruh SKPD Provinsi Riau. 

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Racman mengatakan Kementerian Pariwisata RI janji akan menjadikan destinasi wisata Bono yang ada di Teluk Meranti, Pelalawan menjadi kawasan ekonomi khusus. Keunikan ombak Bono yang belum tentu dimiliki daerah lainnya dipandang menjadi satu potensi dikembangkan untuk bersaing dengan daerah pariwisata lainnya mau pun ditingkat dunia. 

"Menteri Pariwisata sudah janji akan segera mengeluarkan surat keputusan kawasan wisata Bono menjadi ekonomi khusus," kata Gubri.

Hal ini juga ditandai dengan mulai diliriknya destinasi wisata Bono oleh masyarakat termasuk para turis manca negara. Meski disadari belum maksimal penangannya, namun setidaknya hal itu terus diupayakan untuk menjadikan satu destinasi yang dikenal hingga mampu menjadi sumber pendapatan.

"Saat ini sudah ada 80 anak-anak sudah bisa bermain surfing. Ini tentunya mendadakan ombak bono mulai digemari. Dan ini tentunya juga bisa jadi atlet handalan Riau ke depan dalam even-even tertentu," ujar Andi. Selain Bono, sejumlah destinasi wisata lainnya juga juga tetap menjadi perhatian Pemprov Riau. Baik itu yang bersifat wisata alam, religi mau pun pariwisata berbasis budaya. 

"Kita tak bermimpi pariwisata kita seperti di Bali, tapi bagaimana memanfaatkan alam atau potensi lainnya bisa termanfaatkan dengan maksimal dan bisa memberi manfaatkan baik masyarakat dan daerah. Minimal inilah dulu target yang kita harapkan," Ujar Andi Rachman.

Dikatakannya lagi,  Provinsi Riau sangat beruntung telah memiliki Visi Riau 2020 yang telah menjadi payung prima provinsi Riau. Sebab dengan adanya visi tersebut,  Budaya melayu selalu menjadi prioritas utama dalam pembangunan Provinsi Riau. 

Sementara itu,  Tokoh Masyarakat Riau,  HR. Maizir Mit SE MBA yang turut hadir mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang Forum Konsultasi Publik Provinsi Riau ini , sebab Provinsi Riau merupakan Negeri yang Makmur dan penuh dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mumpuni. " Diskusi Forum Konsultasi Publik ini sangat penting dan bermanfaat,  sebab Pemerintah Provinsi Riau mendapat masukan tentang Apa yang akan dilakukan kedepannya oleh semua Tokoh dan Pakar pembangunan di Provinsi Riau, "ujarnya. 

Dikatakan Maizir Mit lagi,  Gubernur Riau,  Andi Rachman Sangat Bijaksana dalam menerima masukan dan kritikan dari Anggota DPRD Provinsi Riau serta Tokoh Riau yang hadir.   " Demi Pembangunan serta Kemakmuran Masyarakat Provinsi Riau kedepan,  Gubernur Riau sangat Arif dan Bijaksana dalam menjalankan Roda Pemerintahan Provinsi Riau ini. Dan ini Harus kita dukung bersama Program Beliau, " tutup Maizir Mit. (dil/rls)